Diambil Alih Keluarga, Pemakaman PDP Corona di Sidrap Tabrak Protap WHO

Sidrap -

Pasien berstatus PDP Corona yang meninggal di ruang isolasi RSUD Andi Makkasau, Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), dimakamkan di tanah kelahirannya di Kabupaten Sidrap. Namun, pemakaman dilakukan menyalahi prosedur tetap (protap) WHO setelah pihak keluarga mengambil alih prosesi pemakaman.

Pihak yang memakamkan PDP tersebut tidak menggunakan APD standar berupa pakaian hazmat. Saat tiba di TPU Empagae, Kecamatan Wattang Sidenreng, Kabupaten Sidrap, sejumlah warga melarang petugas berpakaian hazmat turun dari ambulans. Peti jenazah lalu diangkat pihak keluarga dan pemakaman dilakukan dengan hanya menggunakan masker.

Camat Wattang Sidenreng, Hidayat Abbas, berdalih pemakaman tidak menggunakan protap pasien COVID-19 karena jasad tersebut bukanlah pasien COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kita mau luruskan yang berkembang di sosial media, warga tersebut meninggal negatif virus Corona, bisa dilihat sendiri penguburannya seperti pada umumnya," kata Hidayat.

Sebelumnya, Direktur RSUD Andi Makkasau dr Renny Anggraeni Sari membenarkan PDP yang meninggal tersebut memiliki penyakit bawaan lainnya. Pasien tersebut baru sehari dirawat di RSUD Andi Makkasau.

"Pasien yang meninggal ini memiliki cacar air, namun karena infeksi jadi meningitis. Kami mendiagnosa pasien dengan penyakit pneumonia bilateral, hemoragik stroke ec aneurisma aorta. Pasien sesak dan demam, tetapi tidak batuk. Karena pasien ini asal Sidrap jadi kami kategorikan PDP, dan meninggal dunia jam 07.33 pagi tadi. Kami rawat satu hari, karena kemarin pagi baru masuk," urai Renny.

Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Parepare mempersiapkan pengantaran jenazah ke Kabupaten Sidrap lantaran keluarga bersikeras memakamkannya di tanah kelahiran. Sebelumnya, liang lahad PDP tersebut telah disiapkan di salah satu TPU di Kota Parepare

"Jenazah sudah diberangkatkan ke Sidrap, dijemput Tim Gugus Tugas COVID-19 di perbatasan," tandasnya.

Halaman 1 2

Selanjutnya