.webp)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) TBK (BNI) telah ditunjuk menjadi Official Digital Banking Partner untuk penyaluran insentif program Kartu Pra Kerja. Salah satu peran BNI, yaitu menyediakan rekening bagi para peserta Kartu Prakerja.
Guna mempermudah proses pembuatan rekening, BNI menyiapkan sistem pembukaan rekening secara online. Sistem tersebut terintegrasi dengan Project Management Office (PMO) program Kartu Prakerja sehingga peserta dapat membuat rekening dari rumah.
"BNI sudah punya sistem yang namanya e-form (formulir elektronik) sehingga membuka rekening bisa dari mana saja, termasuk dari rumah. Cukup mengisi e-form, lalu akan mendapat notifikasi yang menyatakan rekening sudah dibuka," jelas Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi dalam keterangan resmi BNI.
Susi menambahkan, rekening BNI untuk penerima Kartu Prakerja tidak memerlukan saldo awal dan tidak dikenai biaya administrasi selama satu tahun. BNI juga menyiapkan beberapa komplimen dalam pembukaan rekening.
"Rekening BNI ini juga tetap dapat digunakan sebagai tabungan dan alat transaksi setelah program Kartu Prakerja nantinya selesai," kata Susi.
Pembayaran insentif kepada penerima Kartu Pra-Kerja, lanjut Susi, akan dilakukan setelah peserta menyelesaikan proses pelatihan atau kursus. BNI sudah bekerja sama dengan sejumlah balai latihan kerja yang terdaftar dalam marketplace mitra PMO Kartu Prakerja.
Susi menegaskan bahwa semua transaksi dalam program Kartu Prakerja dilaksanakan secara akuntabel dan transparan. "Semua bisa dicek dan diaudit pemerintah. Kami menjamin semua dana APBN yang digunakan bisa dipertanggungjawabkan," katanya.
Bagi peserta program Kartu Prakerja yang membutuhkan informasi, BNI bekerjasama dengan PMO telah membuka call center selama lima hari kerja. Tidak menutup kemungkinan call center dibuka selama tujuh hari apabila banyak pertanyaan yang masuk.
Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja atau buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan pekerja atau buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Kartu Pra-Kerja telah resmi dirilis pemerintah pada 11 April 2020. Selain memberikan insentif pelatih sebesar Rp 1 juta, program Kartu Prakerja membebaskan penggunaan insentif sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan untuk kebutuhan di luar pelatihan.
"Insentif tersebut dibebaskan pemanfaatannya. Jadi, peserta Kartu Prakerja bisa memakai insentif itu untuk modal usaha," ungkap Direktur Kemitraan Kartu Prakerja Panji W. Ruky.
Terpisah, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Bambang Satrio Lelono mengungkapkan, Kartu Prakerja diharapkan berguna bagi pekerja yang dirumahkan selama masa pandemi COVID-19.
(adv/adv)
