Yuri, sapaan Yurianto, mengatakan kasus sembuh terbanyak berada di DKI Jakarta, dilanjutkan di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Bali.
Tidak hanya di 5 provinsi, Yuri mengatakan pasien sembuh juga ditemukan di 29 provinsi lain, sehingga total pasien sembuh saat ini 446 kasus.
Di samping itu, pemerintah terus mengupayakan contact tracing orang-orang terdekat dari pasien positif virus Corona. Pemerintah menargetkan untuk melakukan 10 ribu tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR) real-time.
Berikut ernyataan lengkap pemerintah soal penanganan dan perkembangan kasus COVID-19 hari ini:
Hari ini kami akan menyampaikan perkembangan terkini respons pandemi COVID-19 yang dilaksanakan terpadu oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dari pusat sampai daerah dan pelibatan sekian banyak kementerian/lembaga, masyarakat, BUMN, dunia usaha, dan yang lain-lainnya.Saudara-saudara sekalian,Kami merasa perlu untuk menegaskan kembali bahwa kita saat ini dalam suasana keprihatinan yang mendalam. Kita dalam situasi kondisi bencana nasional, bencana non-alam yang melanda di seluruh wilayah di Nusantara ini. Dalam kondisi ini, presiden telah mengarahkan kita agar anggaran pemerintah diprioritaskan untuk kemaslahatan masyarakat dalam menangani bencana virus COVID-19, baik anggaran yang berada di pemerintah pusat sampai dengan anggaran yang berada di pemerintah daerah diintegrasikan dalam satu visi, satu prioritas, yaitu hentikan penyebaran COVID-19 di seluruh Indonesia dan segera dilakukan mitigasi dampaknya di kehidupan masyarakat kita. Seperti yang sudah saudara dengar sehari-hari, sebelumnya pemerintah telah menggulirkan banyak program di dalam kaitan untuk merespons dampak yang terjadi di tengah masyarakat, di antaranya program Kartu Sembako, Kartu Pra Kerja, kemudian meningkatkan Program Keluarga Harapan dan memberikan bantuan sosial langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Jaring pengaman sosial adalah salah satu cara kita untuk melindungi masyarakat agar bisa konsentrasi untuk memberantas, mencegah dan mengurangi penyebaran virus COVID-19 ini. Oleh karena itu, di bidang kesehatan pun sudah seluruh kapasitas yang dimiliki untuk tanggap terhadap pandemi COVID-19 ini, di antaranya bahwa kita harus menuju target untuk melakukan 10 ribu tes PCR real-time per hari dengan mengaktifkan 78 laboratorium dari 32 laboratorium yang sebelumnya.Sudah barang tentu, ini harus meningkatkan, bukan hanya jumlah mesin, tetapi juga reagen, juga SDM nya, juga sistem terkait dengan zonasi agar memperpendek waktu kirim spesimen menuju ke laboratorium uji dan selanjutnya diinterpretasikan hasilnya. Sampai dengan hari ini, sudah lebih dari 36 ribu sampel yang telah kita periksa. Sampel ini berasal dari 196 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang saat ini merawat pasien COVID-19. Sudah lebih dari 800 rumah sakit, baik milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, milik BUMN, milik TNI/Polri, milik swasta, yang telah melaksanakan layanan rawatan penderita COVID-19. Daya tampung yang kita miliki lebih dari 4 ribu tempat tidur dan juga disiapkan rumah sakit-rumah sakit darurat sebagai rumah sakit-rumah sakit lini pertama untuk menangani kasus ringan-sedang. Sehingga dengan harapan seperti ini, maka rumah sakit rujukan yang sudah didesain sejak awal lengkap, bukan hanya memiliki ruangan isolasi tekanan negatif, tapi juga disiapkan ventilator, bisa kita fokuskan untuk memberikan layanan kepada pasien yang dalam kondisi sedang-berat, agar bisa mendapatkan layanan yang adikuat, agar bisa mendapatkan layanan yang terbaik.
Rumah sakit darurat Wisma Atlet sudah disiapkan sampai dengan 2.000 tempat tidur. Rumah sakit darurat yang di Pulau Galang pun sudah disiapkan untuk bisa menampung sampai dengan 400 tempat tidur. Oleh karena itu, juga sudah disiapkan beberapa tempat untuk melaksanakan kegiatan serupa yang dilaksanakan oleh gugus tugas daerah. Ini bentuk-bentuk kesungguhan kita di dalam menangani COVID-19 ini. Sudah barang tentu kelengkapan standar berupa APD untuk petugas medis akan kita penuhi. Kita patut bersyukur, bahwa saat ini sudah bisa diproduksi dengan bahan baku lokal, yaitu menggunakan polyester 100%. Ini adalah upaya kita untuk memenuhi kebutuhan APD dengan medical grade, dengan standar terbaik untuk memberikan perlindungan maksimal bagi seluruh petugas medis. Ini sudah bisa dilaksanakan berkat dukungan dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia yang sudah lolos tes pada uji di Balai Besar Tekstil Kemenperin dan diakui standarnya oleh Badan Kesehatan Dunia. Kita menargetkan bahwa produksi ini bisa dikejar sampai dengan 16 ribu APD per hari. Ini adalah upaya keras kita, sehingga diharapkan seluruh petugas kesehatan di seluruh pelosok Tanah Air bisa bekerja dengan tenang, bisa bekerja dengan rasa aman. Oleh karena itu, ini bagian dari keseriusan kita.
Dalam rangka untuk mengejar target pemeriksaan laboratorium antigen berbasis pada real time PCR, kita sudah mendatangkan lagi sebanyak 150 ribu reagen PCR. Dan ini akan segera untuk kita distribusikan ke laboratorium-laboratorium di jejaring dalam pemeriksaan COVID-19. Konversi alat tes cepat molekuler yang selama ini existing sudah dimiliki sejumlah lebih dari 900 mesin dan ada 305 mesin yang bisa dikonversi untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 telah kita siapkan. Ini tinggal menunggu datangnya cartridge untuk COVID-19. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kita harap pada minggu ini, ini pun sudah bisa kita operasionalkan sehingga target pemeriksaan 10 ribu per hari bisa kita penuhi.
Saudara-saudara sekalian, upaya pemerintah dan upaya kita semua untuk memutus penularan dengan cara lebih tegas dengan cara lebih tegas dan lebih pasti untuk melaksanakan pembatasan aktivitas sosial agar physical distancing sebagai kampanye yang awal kita laksanakan bisa berjalan dengan baik agar tetap tinggal di rumah juga menjadi kampanye yang bisa kita laksanakan dengan baik, maka ada 10 kabupaten/kota yang sudah menjalankan pembatasan sosial berskala besar. Seperti kita pahami bersama, DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Pekanbaru sudah menerapkan ini. Semuanya ditujukan dalam rangka membatasi aktivitas sosial yang ditujukan untuk melindungi semua yang rentan terhadap penularan ini, untuk memutuskan rantai penularan, untuk melindungi kelompok-kelompok yang rentan, dan pada akhirnya juga untuk mengurangi angka kesakitan dan menyelamatkan jiwa. Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia di manapun berada, baik yang berada di Tanah Air atau yang berada di seluruh wilayah di dunia ini. Anda telah menunjukkan kepada dunia bahwa semangat gotong-royong yang saat ini sedang diuji, semangat tenggang rasa yang saat ini sedang diuji untuk menghadapi COVID-19 sudah kita tunjukkan, karena ini adalah jati diri bangsa Indonesia. Mari kita tingkatkan semangat ini.
Sudah lebih dari 22 ribu relawan yang secara sukarela telah mendaftarkan diri dalam Gugus Tugas Penanganan Percepatan Penanggulangan COVID-19, baik di tingkat nasional maupun daerah. Terima kasih, bahwa relawan ini telah menyatakan kesediaannya untuk bersama-sama berada dalam satu sistem yang terintegrasi menanggulangi COVID-19 ini. Dan lebih dari Rp 200 miliar donasi masyarakat yang kami terima, yang sebagian besar akan dimanfaatkan untuk memastikan buat tenaga kesehatan kita, keluarga mereka, dan seluruh masyarakat yang terdampak dari penyakit ini bisa kita bantu dan bisa bekerja lebih baik, bisa tenang berada di rumah tanpa kepanikan dan tanpa kekhawatiran. Untuk itu, tidak henti-hentinya kami mengimbau kepada saudara-saudara sekalian untuk tetap mengikuti berita-berita yang diberikan oleh pemerintah melalui jalur-jalur resmi, agar kita tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Beberapa layanan pemberitaan telah diberikan dan disiapkan oleh pemerintah, baik di portal covid19.go.id, hotline 119, WhatsApp COVID-19, HaloKemkes di 1500567, aplikasi online dan layanan telemedicine yang lainnya maupun yang saat ini kita siarkan lewat TVRI dan RRI dan disebarluaskan oleh banyak televisi dan radio swasta lainnya. Ini yang menjadi penting untuk kita ikuti agar kita tidak mudah terprovokasi berita-berita yang tidak benar.
Pada update data COVID-19 per tanggal 15 April pukul 12.00, uji PCR yang sudah kita laksanakan, adalah lebih dari 36.431 spesimen yang kita periksa dari 33.001 orang. Hasil positif reaktif akumulatif sampai hari ini sebanyak 5.136 orang, negatif 27.865 orang. Data yang kami himpun berjenjang sejak dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke Dinas Kesehatan Provinsi dan diakumulasi secara nasional kasus ODP sebanyak 165.549 orang, kasus PDP sebanyak 11.165 orang, di mana yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 5.136 orang. Dari jumlah ini, Alhamdulillah 446 orang sembuh, 468 meninggal, provinsi yang terdampak 34 provinsi dengan 196 kabupaten/kota. Kita bersyukur bahwa pasien yang sembuh meningkat pada 5 provinsi terbanyak kasus sembuh ini di antaranya adalah DKI Jakarta 164 orang sembuh, Jawa Timur 81 orang sembuh, Sulawesi Selatan 42 orang sembuh, Jawa Barat 23 orang sembuh, Bali 23 orang sembuh. Sementara di 29 provinsi lainnya juga didapatkan kasus yang sudah sembuh sehingga totalnya 446 pasien. Secara keseluruhan kasus positif yang kita dapatkan pada hari ini adalah 297 pasien sehingga total konfirmasi positif akumulatif menjadi 5.136 orang, pasien sembuh 20 orang (sehingga) total akumulasi 446 orang, pasien meninggal 10 orang (sehingga) total kasus 469 orang.
Oleh karena itu, saudara-saudara sekalian, seperti yang kita perhatikan bersama, dari data yang kita sajikan, bahwa penularan masih terjadi, penyebaran penyakit masih terjadi. Oleh karena itu, mari kita bahu-membahu untuk saling membantu, saling menjaga untuk memastikan tidak ada lagi penularan, tidak ada lagi yang menular yang berada di tengah masyarakat dan tidak ada lagi kelompok masyarakat yang rentan tertular. Oleh karena itu, hargai dan bantu mereka yang sedang melaksanakan isolasi mandiri di rumah, melaksanakan isolasi secara kelompok di RT, di kelurahan. Jangan melakukan diskriminasi pasien COVID-19 yang sudah sembuh, yang telah kembali ke rumah, tidak lagi boleh kita menolak jenazah COVID-19. Mari kita menjadi teladan untuk menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan. Kekompakan kita sebagai bangsa sedang diuji, level gotong-royong dan kerja sama kita dan tenggang rasa kita sedang disaksikan oleh seluruh dunia. Sekali lagi, saudara-saudara sekalian, lawan COVID-19 dengan meningkatkan imunitas diri, makan yang bergizi, sabar dan tenang, istirahat yang cukup dan teratur, tidak panik, tetap hadapi ini dengan hati yang gembira, jaga jarak, pakai masker, jangan menyentuh mata, hidung, mulut sebelum mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir sampai bersih. Mari bergotong-royong, mari bersatu melawan COVID-19 dari pusat sampai daerah, sampai ke desa-desa, sampai ke RT/RW, sampai ke keluarga. Mari, kita bisa menjadi teladan, kita bisa menjadi pahlawan untuk melindungi semuanya, kita pasti bisa, kita menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia bisa mengatasi ini dengan cara sebaik-baiknya. Kita pasti bisa!
Sekian, terima kasih, selamat sore.