Kabar Baik! Kisah Menhub Budi Karya hingga Bupati Karawang Sembuh dari Corona

Round-Up

Kabar Baik! Kisah Menhub Budi Karya hingga Bupati Karawang Sembuh dari Corona

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Kamis, 16 Apr 2020 05:52 WIB
Poster
Ilustrasi (Foto: ilustrasi oleh Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Virus corona baru (COVID-19) tak pandang bulu. Sejumlah pejabat pun terjangkiti hingga akhirnya berjuang untuk pulih kembali.

Salah satu kabar yang mengejutkan sebelumnya saat Budi Karya Sumadi yang merupakan Menteri Perhubungan (Menhub) dinyatakan positif COVID-19. Kini perjuangan Budi berbuah manis. Dia dinyatakan sembuh dan sudah diperbolehkan pulang.

Selain itu ada pula Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Wali Kota Bogor Bima Arya yang juga dinyatakan sembuh dari Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana kisah mereka?

Menhub Budi Karya Sumadi

Kondisi kesehatan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sudah membaik dari penyakit COVID-19. Budi Karya diperbolehkan kembali dari rumah sakit.

"Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi, beberapa hari lalu telah kembali di kediaman setelah dirawat di RSPAD," ujar Stafsus Menhub, Adita Irawati, lewat pesan singkat, Rabu (15/4/2020).

Budi Karya sebelumnya dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, karena dinyatakan positif virus Corona. Budi Karya saat ini tengah melakukan masa pemulihan dan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

Menhub Budi Karya SumadiMenhub Budi Karya Sumadi (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

"Kondisi beliau sehat dan saat ini tengah melakukan pemulihan serta isolasi mandiri selama 14 hari sesuai arahan dokter," ujar Adita.

Budi Karya diumumkan positif virus Corona pada Sabtu (14/3) lalu. Mensesneg Pratikno mengumumkan langsung kondisi Budi Karya atas izin keluarganya. Budi Karya tercatat sebagai pasien positif ke-76 virus Corona di Indonesia.

"Atas izin keluarga yang disampaikan oleh Pak Kepala Rumah Sakit Gatot Soebroto tadi adalah Pak Budi Karya, Pak Menhub. Ini kami sampaikan atas izin keluarga," kata Pratikno di gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3) malam.

Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana

Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana dinyatakan sembuh dari Corona. Setelah 20 hari dirawat, Cellica diharuskan cuti selama 14 hari.

"Beliau diharuskan untuk melakukan isolasi lanjutan di rumah selama 14 hari sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI," kata Fitra Hergyana, juru bicara tim gugus tugas penanganan Covid-19 Karawang melalui telepon, Rabu (15/4/2020).

Fitra menuturkan, melalui sebuah surat, Cellica memandatkan tanggung jawab penanganan corona kepada wakilnya, Ahmad Zamakhsyari. Saat ini, Ahmad didapuk menjadi Ketua Gugus Tugas Penanganan Corona di Karawang.

Sebelumnya, meski sedang dirawat, Cellica sebagai ketua gugus tugas kerap bekerja di rumah sakit. Bupati yang juga dokter ini dikabarkan terus memantau penanganan dan kinerja gugus tugas secara daring.

Bupati Karawang Cellica NurrachadianaBupati Karawang Cellica Nurrachadiana (Foto: Luthfiana Awaludin/detikcom)

"Bupati meski sedang diisolasi, sangat cerewet di whatsapp. Bahkan sampai tengah malam selalu meminta laporan dan memberikan arahan," kata Sekda Karawang, Acep Jamhuri.

Saat ini, Pemkab Karawang masih merumuskan anggaran untuk penanganan corona. Kebutuhan hingga bulan Juni, kata Acep diprediksi mencapai Rp 140 miliar.

Hitungan tersebut, kata Acep termasuk kebutuhan di bidang kesehatan, ekonomi dan bidang sosial. Bidang kesehatan berkaitan dengan alat pelindung diri, insentif tenaga medis dan fasilitas kesehatan di rumah sakit.

Sedangkan, anggaran penanganan di bidang ekonomi dan sosial ialah bantuan kepada masyarakat yang terdampak corona di Karawang.

Wali Kota Bogor Bima Arya

Wali Kota Bogor Bima Arya sudah menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor karena positif terinfeksi COVID-19. Bima pun sudah diperbolehkan pulang meski hasil swab test-nya belum keluar.

"Swab (tes Bima Arya) menunggu hasil, swab terakhir dilakukan Selasa (7/4)," kata Direktur RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir, ketika dihubungi, Minggu (12/4/2020).

Ilham menjelaskan Bima telah dinyatakan sehat secara klinis oleh tim dokter dengan pertimbangan-pertimbangan. Namun, meski sudah diperbolehkan pulang, lanjutnya, Bima harus melakukan isolasi mandiri.

Wali Kota Bogor Bima AryaWali Kota Bogor Bima Arya (Foto: Screenshoot 20detik)

Dia mengungkapkan isolasi mandiri dilakukan agar Bima lebih rileks dan membantu proses pemulihannya. Ilham pun mengatakan Bima Arya sudah tidak perlu didampingi perawat lagi.

"Obat sudah dibekali dan harus minum sesuai aturan. Isolasi mandiri artinya beliau harus berada di kamar khusus, kemudian harus selalu memakai masker, harus rajin mencuci tangan, istirahat cukup, rileks, dan makan makanan bergizi tinggi," jelas Ilham.

Bima Arya kembali ke kediamannya setelah mengikuti proses perawatan selama 22 hari di RSUD Kota Bogor. Ia meninggalkan rumah sakit pada Sabtu (11/4) pagi.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana dinyatakan negatif usai sempat menjalani perawatan di rumah sakit karena terpapar virus Corona. Yana menceritakan perjuangannya melawan virus dengan nama lain Covid-19 itu.

Cerita Yana tertuang dalam Podcast Bandung Menjawab yang diunggah Humas Pemkot Bandung pada Minggu (5/4/2020). Dari suaranya Yana cerita awal mula timbul gejala hingga menjalani isolasi di rumah sakit.

Yana menuturkan awalnya dia melakukan isolasi mandiri di rumahnya karena mengetahui suhu tubuhnya berkisar 36,5 derajat. Kondisi tubuh Yana pun tak enak ditambah dengan batuk-batuk yang dia derita .

"Tapi badan tuh nggak enak dan nggak bisa dijelasin gitu apa. Itu jadi alarm, ada something gitu makanya di awal itu saya 3-4 hari mengisolasi dulu di rumah. Makin nggak enak saya ke rumah sakit. Ini nih sakit jari nih, batuk ada dan kering ya, kering banget, nggak enak. Ya saya baca juga kan gejala ini ada di saya, memang nggak semua ya, tapi ada beberapa jadi ya karena curiga saya isolasi diri dulu," kata Yana dikutip detikcm dari Podcast Bandung Menjawab.

Yana mengaku awalnya sempat mempunyai bayangan buruk akan kondisinya. Bahkan dia sempat membayangkan meninggal dunia.

"Kebayang mah mati, karena nggak ada obatnya," tutur Yana.

Yana akhirnya masuk ke rumah sakit untuk menjalani isolasi. Di rumah sakit itu, Yana berada di ruang sempit berukuran 3x3 seorang diri.

"Saya sendiri di ruang isolasi jauh dari keluarga dan diinfus. Obat juga beragam, punten ya makan juga mungkin rasanya standar gitu ya, tapi ya karena kita harus bertahan hidup apa yang ada saya habisin. Makan minum itu saya pikir penting juga untuk daya tahan tubuh kita. Tapi sakit dan berat lah," kata Yana.

Selama beberapa hari, Yana diisolasi di rumah sakit. Perjuangan Yana dilakukan dengan mengikuti semua anjuran dari dokter yang menanganinya.

Wakil Wali Kota Bandung Yana MulyanaWakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana (Foto: Mochamad Solehudin/detikcom)

"Saya bertahan hidup ya apapun yang dikasih berupaya tetap makan minum. Obat mah ada yang disuntik, ada yang oral pokoknya semua SOP di rumah sakit dari dokter saya jalanin semua nggak ada yang enggak lah. Jadi terima kasih juga ke tim dokter rumah sakit, luar biasa lah mereka merawat dengan baik tapi mungkin balik lagi ke kita, ke keyakinan kita. Saya muslim, saya merasa setiap penyakit ada obatnya tapi semata-mata izin Allah. Jadi betul-betul saya bersyukur," tuturnya.

Selama itu juga dia terus mendapat dorongan dan dukungan dari keluarga serta kerabat melalui ponselnya. Motivasi Yana untuk sembuh pun mulai bangkit. Yana pun berjuang untuk bisa melawan virus Corona hilang dari tubuhnya.

"Saya mengalami sendiri bagaimana sakit dan beratnya melawan corona virus, Covid-19. Tapi mungkin karena doa, karena juga mungkin fighting spirit for life karena saya merasa saya ingin tetap bertemu keluarga, saya masih punya amanah dan semua ya seiizin Allah. Saya merasa cukup banyak dorongan doa, banyak WA juga mendoakan seperti 'kang amanah akang belum selesai membangun Bandung'. Ya mungkin itu spirit buat saya. Inget keluarga inget juga mungkin masih punya utang amanah. Saya sebagai muslim cukup punya keyakinan semua penyakit insya Allah ada obatnya tapi balik lagi seizin Allah," kata Yana.

Tim dokter rumah sakit lalu melakukan tes swab lagi terhadap Yana yang sudah berhari-hari diisolasi. Hasilnya, Yana dinyatakan negatif dan boleh pulang.

"Kan pertama positif, swab tes kedua negatif makanya boleh pulang. Tapi sejak dari rumah sakit saya mengisolasi diri sendiri di rumah pribadi, nggak bareng keluarga," kata dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads