.webp)
Pemerintah Provinsi Gorontalo akan mengajukan permohonan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Pengajuan itu diputuskan setelah wali kota dan bupati se-Gorontalo sepakat PSBB diterapkan.
"Dan tadi yang membahagiakan kita. Kita tunggu hasil keputusan Kemenkes RI. Semua kabupaten-kota dan Forkompinda, perguruan tinggi, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat, kita mengusulkan Gorontalo segera PSBB. Sekali lagi, semua mengajukan dan membuat argumen ilmiah dan kondisi daerah mengusulkan PSBB," kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie seusai melakukan telekonferensi dengan sejumlah kepala daerah di Gorontalo, di Sekretariat Gugus Tugas COVID-19, Selasa (14/4/2020).
Rusli mengatakan usulan PSBB akan segera dikirim ke Menkes RI pada Rabu (15/4) besok. Dia berharap semua kajian dari kabupaten-kota dan Provinsi Gorontalo akan mendapat respons positif dari pemerintah pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsekuensi PSBB adalah kita perkuat jaring pengaman sosial. Kami sudah siap, seperti pernyataan hasil video conference dengan bupati, wali kota mereka sudah sangat siap. Dan besok pun juknis sudah ada 60 persen warga yang terpapar dampak dari ekonomi secara massal ini kami akan kirim ke masing-masing kabupaten-kota," jelas mantan Bupati Gorontalo Utara itu.
Rusli berjanji apa yang dilakukan demi warga Gorontalo. Dia mengaku tidak pernah pilih kasih dalam memberikan bantuan pada masyarakat Gorontalo.
"Dia mau kuning, mau biru, mau merah, mau putih, mau hijau, semua sebagai warga Gorontalo yang kena dampak kami berikan tanpa kami pilih bulu, termasuk suku, ras, dan agama. Bila warga ingin tahu kinerja, silakan datang di posko dan tanyakan kepada kami, akan kami balas dengan senang hati," tegas Rusli.
Hingga siang ini, data yang didapat dari Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Gorontalo, total orang dalam pemantauan (ODP) ada 3.157 kasus, 2.488 di antaranya sudah selesai dipantau, dan tersisa ODP 660 orang. Sementara total pasien dalam pengawasan (PDP) ada 65 orang, 39 di antaranya sudah diizinkan pulang.
Kemudian, sampel swab yang dikirim ke Litbangkes Makassar, total 106 spesimen. Hasil negatif 77 spesimen, hasil positif 1 spesimen, dan dalam proses pemeriksaan 28 spesimen.
(mae/mae)
