.webp)
Sebuah bus yang mengangkut belasan TKI asal Malaysia diarahkan untuk transit di RS Siti Fatimah Palembang. Para TKI diminta untuk cek kesehatan berkala di rumah sakit rujukan tersebut.
Belasan TKI itu dideportasi dari tempatnya bekerja setelah visa tak lagi berlaku. Selain itu, penyebaran virus Corona diduga menjadi salah satu alasan mereka di deportasi.
Mereka tercatat berasal dari Gandus, Ogan Ilir, Musirawas Utara, dan Kota Palembang. Namun ada juga yang berasal dari wilayah Bengkulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"11 TKI Malaysia ini berangkat dengan Bus dari Bandara Kualanamu Medan. Di sana mereka sudah diperiksa kesehatan. Tetapi sesuai SOP-nya mereka kita cek lagi di sini," terang Kepala Dinas Tenaga Kerja Ogan Ilir, Ahmad Saili, Senin (13/4/2020).
Melihat ada warga Ogan Ilir, maka Satgas Penanganan COVID-19 di Ogan Ilir datang sesuai dengan instruksi bupati. Setelah diperiksa mereka akan diperbolehkan pulang apabila kondisinya sehat.
"Cek darah saja tadi di dalam. Setelah itu hasil disampaikan untuk tindak lanjutnya," kata Ahmad Saili.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sumatera Selatan Koimudin menyebut ada ribuan TKI tiba di Indonesia. Mereka mendarat di Medan Sumatera Utara pada 9 Maret lalu.
"Untuk belasan TKI dari Malaysia itu ada ribuan sebenarnya mendarat di Medan. Semua sudah diperiksa dan dinyatakan sehat. Selanjutnya mereka diperbolehkan pulang ke daerahnya," kata Koimudin.
Terkait apakah semua TKI akan diisolasi, Koimudin mengaku hal itu tergantung dari Satgas Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan. Mengingat saat ini kesehatannya masih diperiksa intensif.
"Sekarang masih di periksa, kalau semua sehat boleh pulang. Tapi apakah diisolasi dulu atau tidak ya itu nanti Satgas yang menjawab," tutup Koimudin.
(ras/rfs)
