Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya' Ulumiddin menyebut setidaknya ada 10 adab dalam berdoa. Salah satu adab itu adalah melirihkan suara.
"Artinya bersuara antara keras dan tidak," tulis Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya' Ulumiddin seperti dikutip Tim Hikmah detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diriwayatkan oleh Abu Musa al-Asy'ari yang pada suatu hari dalam perjalanan pulang ke Madinah bersama rombongan Rasulullah SAW. Setelah sampai di dekat Madinah, Nabi Muhammad bertakbir yang kemudian diikuti oleh para sahabat.
Bahkan para sahabat mengeraskan suara takbirnya. Melihat itu Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai para sahabat, sesungguhnya Zat yang kalian seru (Allah) tidak tuli dan tidak ghaib. Zat (Allah) yang kalian panggil ada di antara kalian dengan leher hewan tunggangan kalian."
![]() |
Hadits Riwayat Abu Musa al-Asy'ari ini statusnya Muttafaq 'alaih.
Di dalam Al Qur'an surat al-Isra' ayat 110, Allah SWT berfirman yang artinya:
"Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam sholatmu dan jangan pula merendahkannya."
Aisyah Radhiyallahu 'anha dalam sebuah hadits yang statusnya muttafaq 'alaih menyebutkan maksud suara di ayat tersebut termasuk dalam hal berdoa.
Terkait anjuran melirihkan suara saat berdoa selain dalam surat Al-Isra ayat 110, Allah SWT juga berfirman di Surat Al-A'raf ayat 55 yang artinya:
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut."
(erd/erd)