Pemerintah terus melaporkan perkembangan kasus, kondisi terkini serta memberikan imbauan terkait virus Corona (COVID-19) kepada masyarakat. Setiap harinya jumlah kasus positif Corona meningkat.
Data per Sabtu (11/4/2020), kasus positif Corona di Indonesia mencapai angka 3.842. Angka kematian 327 kasus, sementara yang sembuh 286 kasus.
Terkait kondisi terkini, Pemerintah menyoroti soal penolakan jenazah pasien Corona yang terjadi di beberapa daerah. Pemerintah menegaskan tata cara pemakaman pasien Corona telah dilakukan sesuai protokol kesehatan sehingga masyarakat seharusnya tak khawatir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah juga menyatakan donasi dari masyarakat untuk penanganan wabah Corona mencapai Rp 194 miliar. Pemerintah mengaku telah mendistribusikan 790 ribu alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan di seluruh Tanah Air.
Berikut poin-poin penjelasan terbaru Pemerintah:
Penambahan 330 Kasus Positif Corona Per 11 April 2020
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Corona (COVID-19), Achmad Yurianto menyampaikan ada kasus positif Corona di Indonesia bertambah 330. Menurut data yang diperbaharui per 11 April 2020 pukul 12.00 WIB, total kasus positif Corona menjadi 3.842.
"Pada tanggal 11 ini, telah bertambah lagi 330 kasus baru konfirmasi dari PCR yang positif. Sehingga total menjadi 3.842 kasus. Ada 4 yang sudah dilaporkan sembuh, sehingga total menjadi 286 sembuh. Dan ada 21 yang meninggal, sehingga total menjadi 327 meninggal," kata Yuri dalam konferensi pers di saluran YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (11/4/2020).
Yuri menuturkan terus bertambahnya kasus positif menunjukkan penularan Corona masih terjadi di tengah masyarakat. Yuri pun menyebut penularan terjadi karena masyarakat belum disiplin melakukan arahan pemerintah terkait pencegahan penularan Corona.
"Data ini adalah gambaran yang nyata bahwa penyebaran masih terjadi, penyebaran masih terus terjadi. Artinya masih ada kasus positif yang berada di tengah-tengah masyarakat. Masih ada kelompok masyarakat yang rentan, yang belum disiplin untuk menjaga jarak, belum disiplin untuk menggunakan masker," ujar dia.
Yuri berharap masyarakat berperan aktif memutus mata rantai penularan virus, pasalnya memasuki musim pancaroba, bahaya demam berdarah juga muncul. "Kita masih menghadapi ancaman-ancaman masalah kesehatan yang lain, di antaranya pada musim pancaroba ini kasus demam berdarah mengancam kita semua. Oleh karena itu mari tetap di rumah, mari kita putuskan penularan dan pastikan untuk menjaga kesehatan. Ini menjadi penting," imbuh dia.
Sebaran Kasus Positif Corona: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur Tertinggi
Kasus COVID-19 tersebar di 34 provinsi. Provinsi DKI Jakarta memuat kasus paling banyak, yakni 1.948 kasus positif COVID-19, diikuti Jawa Barat dengan 421 kasus, dan Jawa Timur dengan 267 kasus.
Mengekor Provinsi Banten 279 kasus, Sulawesi Selatan 178 kasus dan Jawa Tengah 144 kasus. Sisanya tersebar di 28 provinsi lainnya.
Provinsi dengan kasus positif terendah adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) 1 kasus, Gorontalo 1 kasus dan Maluku Utara 2 kasus.
Pemakaman Jenazah Corona Sesuai Protokol Medis, Jangan Khawatir!
Pemerintah memastikan tak ada yang perlu dikhawtirkan atau ditakutkan terkait pemakaman jenazah pasien Corona. Pemerintah mengatakan bahkan Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah membuat surat edaran.
"Protokol tentang penguburan jenazah telah dibuat sesuai dengan edaran Kementerian Agama dan aturan Fatwa MUI Nomor 8 Tahun 2020. Pengurusan jenazah yang terpapar virus COVID-19, telah dilakukan dengan protokol medis yang ada dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang telah terlatih dan berwenang untuk melakukan itu. Oleh karena itu kami berharap tidak ada lagi alasan oleh masyarakat untuk takut atau bahkan menolak tentang hal ini," ujar Yuri.
Yuri menyampaikan pemerintah berupaya melindungi seluruh warga. Yuri kemudian meminta warga menghormati para pasien Corona yang meninggal.
"Kami berupaya melindungi semuanya, kita bersungguh-sungguh. Kementerian Agama dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia pun telah mendukung bersama-sama untuk penatalaksanaan jenazah ini sebaik-baiknya," ucap Yuri.
"Mereka adalah saudara-saudara kita yang terpaksa harus gugur dalam melaksanakan tugasnya. Mereka adalah keluarga kita yang karena penyakit ini telah menjadi korban dan harus meninggal. Oleh karena itu mari kita hormati mereka. Tidak ada alasan untuk kita menolak, tidak ada alasan untuk kita takut terkait dengan hal ini," sambung dia.
20 Ribu Spesimen Telah Diperiksa di 40 Laboratorium
Yuri menyebut sebanyak 20 ribu spesimen telah diperiksa di 40 laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemerintah terus berupaya melakukan tes PCR sebanyak-banyaknya.
"Perhari ini, tanggal 11 April, kita sudah melakukan pemeriksaan hampir 20 ribu sampel yang kita periksa di 40 laboratorium di seluruh Indonesia, baik yang berada di Jakarta, sampai dengan di daerah. Ini adalah upaya kita untuk menegakkan diagnosa dengan pasti melalui pemeriksaan PCR real time yang menjadi standar di dalam kaitan utk menegakkan diagnosis confirmation COVID-19," jelas Yuri.
Dia juga mengaku pemerintah telah mendistribusikan 790 ribu APD untuk tenaga medis. APD yang dimaksud Yuri, adalah yang diperuntukan medis dan berkualitas premium.
"Lebih dari 790 ribu APD medical grade kualitas premium, kualitas yang terbaik yang ditujukan untuk melindungi semua tenaga kesehatan. Sudah diadakan oleh seluruh Gugus Tugas dan disitribusikan ke seluruh Indonesia," terang dia.
Donasi untuk Penanganan Corona Mencapai Rp 194 M
Yuri menuturkan nominal donasi untuk penanganan Corona telah tembus angka Rp 194 miliar. Dia melanjutkan, sebanyak 18 ribu relawan pun telah bergabung.
"Kita tahu bahwa telah banyak relawan yang ikut bersama-sama kita untuk menangani COVID-19. Lebih dari 18 ribu relawan medis maupun non-medis, serta relawan-relawan yang bergerak di bidang komunikasi bersama-sama kita untuk menangani COVID ini. Dan lebih dari 194 miliar rupiah donasi masyarakat yang disumbangkan untuk merespon COVID-19 ini," kata dia.