Pertimbangan CT Corp-Bank Mega Bangun Bangsal Covid-19 di RSCM-RSKI Unair

Pertimbangan CT Corp-Bank Mega Bangun Bangsal Covid-19 di RSCM-RSKI Unair

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 11 Apr 2020 18:40 WIB
dr Nizar Yamanie saat berbicara di RSKI Unair. (Dok Istimewa)
dr Nizar Yamanie saat berbicara di RSKI Unair. (Dok Istimewa)
Jakarta -

CT Corp bersama Bank Mega menginisiasi pembangunan bangsal khusus Covid-19 di RSCM dan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Universitas Airlangga. Ternyata ada beberapa alasan dibalik pemilihan rumah sakit tersebut.

Inisiatif ini dirasa perlu karena berdasarkan analisis sejumlah negara Covid-19 masih meluas. Dan seperti analisis BIN, kemungkinan akan mencapak puncak dalam beberapa bulan ke depan.

"Yang selama ini diutamakan adalah tes-tes rapid test itu. Itu betul, bagus dan wajib. Dari sekian ratus ribu atau juga, bisa sejuta kemungkinan yang dites," kata dr. Nizar Yamanie, Sp.S, (K) yang ditunjuk sebagai penanggungjawab CT Corp dalam program dukungan ke dua RS tersebut, Sabtu (11/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun selain rapid test diperlukan juga rumah sakit yang mumpuni untuk merawat pasien corona. RS darurat di Wisma Atlet disebut untuk merawat pasien yang belum kategori berat.

ADVERTISEMENT

dr Nizar Yamanie saat berbicara di RSKI Unair. (Dok Istimewa)dr Nizar Yamanie saat berbicara di RSKI Unair. (Dok Istimewa)

"ICU jumlahnya cuma sedikit dan diisi pasien-pasien non-COVID-19. Yang hospitalized itu orang-orang bilang umpamanya 10% yang harus masuk rumah sakit, itu memerlukan berapa bed? 10% dari 1.000.000 saja sudah 100.000. Padahal jumlah paling banyak itu di Jakarta, Surabaya. Di daerah itupun kurang," katanya.

Dalam diskusi serius di CT Corp dipandang perlu mensupport untuk pembangunan fasilitas untuk perawatan Covid-19. CT Corp bersama Bank Mega menginisiasi program yang didukung Astra Group dan Salim Group. Rumah sakit yang disupport adalah RSCM Jakarta dengan pembangunan bangsal khusus Covid-19 di Gedung Kiara dan RSKI Unair di Surabaya. Masing-masih rumah sakit disupport 50 unit HCU dan 20 ICU.

"Saya pilih RS yang sudah mempunyai sumber daya lengkap, mulai dokter spesialis, sub spesalis, dokter umum, paramedik, laboratorium sudah ada. Ini karena COVID-19 ini bukan berdiri sendiri, tapi orang stroke hingga serangan jantung bisa kena COVID-19, itu harus ditangani dalam satu tempat dan satu pintu," kata Nizar.

Selain itu kedua RS dipandang sudah punya faktor penting untuk penanganan pasien ringan sampai berat. Keduanya juga punya perlengkapan dan lokasi yang siap digunakan.

"Dengan kesiapan SDM dan budaya melayani yang sudah terbentuk, sebagian alat-alat kesehatan sudah punya. Tentu saja, mereka punya tempat isolasi satu gedung full atau satu gedung yang dikosongkan. Dengan demikian, mereka bisa melayani terintegrasi, multidisiplin, dan komprehensif," ungkap Nizar.

Baik RSCM maupun RSKI Unair punya semua yang diperlukan. "Nah, tempat yang diperlukan adalah memadai, tersedia, dan satu gedung sendiri tanpa tercampur pelayanan lain. Itu semua adanya di RSCM. RSCM Kiara itu baru dipakai dua lantai, padahal dia punya 12 lantai dengan luas gedung 67 ribu meter persegi, gede banget, baru pakai dua lantai yang di depan lagi," papar Nizar .

"Yang di Airlangga juga, namanya Rumah Sakit Infeksi, itu satu gedung belum dipakai, cuma dipakai lantai lobi doang," tambahnya.

dokter Nizar sudah meninjau kedua RS itu dan Chairman CT Corp Chairul Tanjung pun langsung menyetujui dan segera bergerak mengumpulkan hal-hal yang diperlukan.

"Episentrum terbesar saat ini Jakarta dan Surabaya. RSCM sekarang baru dibantu pemerintah. Yang Airlangga, dibantu pemda dan donatur-donatur lain. Kapasitas Rumah Sakit Infeksi Airlangga itu, kapasitasnya bisa 60 ICU dan 300 HCU. Mungkin 400 hingga 300. Yang RSCM lebih galak. Kapasitasnya bisa 100 ICU dan 400 HCU," paparnya.

Diharapkan kedua program inisiasi ini segera bisa berjalan untuk menekan angka kematian akibat Covid-19."Angka kematian paling tinggi itu yang di hospitalized. Dengan adanya ICU dan HCU, angka kematian akan ditekan. 97% selamat yang khusus COVID-19 yang berat saja. Ini adalah perawatan ketat, high care unit, cuma tidak pakai ventilator. Cuma yang ICU wajib pakai ventilator, karena paru-paru sudah banjir sama virus dan nanah," terangnya.

Setelah dua rumah sakit ini diharapkan program yang sama juga akan dilakukan di beberapa rumah sakit lain. "Pemikiran saya, kesiapan yang sama juga diperlukan di rumah sakit di Makassar, Medan, Yogyakarta, Semarang, beberapa kota lain," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads