Warga Kabupaten Purworejo yang terkonfirmasi positif COVID-19, bertambah satu lagi. Yang bersangkutan merupakan anak dari orang pertama yang sebelumnya juga terpapar virus Corona. Karena warga sekitar resah, keluarga tersebut akhirnya dievakuasi ke rumah sakit.
Juru Bicara Pemkab Purworejo dalam penanganan COVID-19, dr Darus memaparkan warga posirif Corona berjenis kelamin perempuan dengan umur sekitar 21 tahun tersebut pernah dirawat di RSUD dr Tjitrowardojo sebagai PDP. Namun karena kondisinya sudah membaik, maka diperbolehkan untuk isolasi mandiri di rumah.
"Sehari berada di rumah, hasil test swab yang bersangkutan keluar dan hasilnya positif," kata dr Darus ketika dihubungi detikcom, Jumat (10/4/2020).
Menanggapi kekhawatiran masyarakat, sesuai prosedur yang berlaku orang yang positif COVID-19 namun tidak ada keluhan maka tidak perlu menjalani perawatan di rumah sakit. Namun harus tetap melakukan isolasi mandiri, dengan pengawasan dan pemantauan ketat.
"Untuk istri terkonfirmasi pertama juga sudah diambil swab-nya, meskipun yang bersangkitan tidak dalam keadaan sakit," jelasnya.
Menurut informasi yang diperoleh detikcom, bahwa warga terkonfirmasi positif COVID-19 yang pertama berjenis kelamin laki-laki dengan umur sekitar 52 tahun itu merupakan salah satu pejabat di RSUD dr Tjitrowardojo. Namun dr Darus enggan menjelaskan lebih lanjut dengan alasan sesuai protokol komunikasi publik penanganan COVID-19, data dan identitas pasien tidak boleh disebarluaskan ke publik.
"Segala kebutuhan keluarga tersebut akan dilayani, sehingga mereka tidak perlu keluar rumah untuk memenuhi kebutuhannya," lanjut Darus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asrama Haji Pondok Gede Siapkan Ruang Isolasi Bagi PDP Corona:
Meski sudah sesuai prosedur, namun masyarakat sekitar tetap merasa khawatir. Untuk menghilangkan stigma negatif dan tidak membuat panik warga, akhirnya keluarga yang terkonfirmasi positif Corona tersebut dievakuasi ke RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo dan telah diisolasi pada Kamis (9/4) malam tadi.
"Namun dengan pertimbangan munculnya keresahan di tengah masyarakat yang khawatir tertular, maka keluarga tersebut akhirnya kita evakuasi ke RSUD dr Tjitrowardojo. Selain dua orang yang merupakan bapak dan anak, turut dievakuasi juga sang istri, meskipun hasil test swab-nya belum keluar," jelasnya.
Darus juga menampik anggapan sebagian masyarakat bahwa warga positif COVID-19 itu sebelumnya tidak diisolasi di rumah sakit karena merupakan seorang pejabat di jajaran Pemkab Purworejo. Lebih lanjut Ia menganalogikan dengan kasus yang terjadi di negara-negara yang memiliki korban COVID-19 sangat banyak.
"Ini bukan masalah pejabat atau rakyat biasa, tapi karena prosedurnya memang seperti itu. Rakyat biasapun kalau positif COVID-19 tapi kondisi kesehatannya membaik, bisa diisolasi di rumah masing-masing," tambahnya.
"Kalau korban terus bertambah, rumah sakit bisa kekurangan ruang isolasi utamanya bagi PDP atau yang positif dengan kondisi kesehatan benar-benar bermasalah. Sehingga yang terkonfirmasi positif namun kondisi kesehatannya membaik ya dipulangkan saja untuk isolasi mandiri di rumah," lanjut Darus.