RI Terima 58 Dukungan Internasional Terkait COVID-19: dari Masker hingga APD

RI Terima 58 Dukungan Internasional Terkait COVID-19: dari Masker hingga APD

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Kamis, 09 Apr 2020 20:16 WIB
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor bersiap melakukan tes cepat (rapid test) pendeteksian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/3/2020). Tes tersebut diperuntukan bagi peserta Seminar Anti Riba yang berlangsung di Babakan Madang Kabupaten Bogor pada 25-28 Februari 2020, dimana dua orang peserta seminar tersebut meninggal dunia di Solo Jawa Tengah akibat COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Ilustrasi (Yulius Satria Wijaya/Antara Foto)
Jakarta -

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah RI telah melakukan banyak kerja sama internasional dalam upaya penanganan virus Corona (COVID-19). Kerja sama tersebut difokuskan untuk menjamin kelancaran pasokan alat kesehatan dan obat-obatan.

"Mengenai dukungan internasional atau kerja sama internasional. Sebagai anggota gugus tugas Kemlu terus menjalin komunikasi kerja sama internasional untuk mempercepat penganan COVID-19 di Indonesia khususnya dalam menjamin kelancaran pasokan alat kesehatan dan obat-obatan yang diperlukan," kata Retno dalam telekonferensi pada Kamis (9/4/2020).

Retno menyebutkan pemerintah sudah memiliki 58 dukungan kerja sama internasional. Kerja sama tersebut dilakukan dengan berbagai organisasi hingga pihak swasta dari luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini tercatat 58 dukungan yang akan dan telah disampaikan kepada Indonesia baik oleh pemerintah, organisasi atau entitas internasional, swasta dan NGO asing," ucap Retno.

Lebih lanjut Retno memaparkan ada 9 negara yang turut mendukung pemerintah. Negara tersebut dari Amerika Serikat hingga Australia.

ADVERTISEMENT

"Kerja sama dengan pemerintah jadi G2G berasal dari 9 negara, yaitu Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Vietnam, Singapura, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan Uni Emirat Arab," kata Retno.

Retno juga menyebutkan beberapa kerja sama yang telah dilakukan dengan berbagai organisasi internasional, seperti World Health Organisation (WHO). Kemudian ada juga kerja sama dengan pihak swasta yang tersebar di berbagai negara.

"Sementara kerja sama dengan 7 organisasi dan entitas internasional yaitu dengan WHO, ADB, IAEA, UNDP, IOM, Global Fund, dan UNICEF," ujar Retno.

"Sementara itu, kerja sama dengan 42 NGO dan juga dari kalangan swasta setidaknya berasal dari 9 negara. Jadi mereka adalah swasta dan NGO yang berasal dari 9 negara, yaitu Singapura, Korea Selatan, Tiongkok, Prancis, Rusia, Jerman, Jepang, dan Swedia," sambungnya.

Menurut Retno, kerja sama yang paling banyak dilakukan adalah terkait pengadaan alat-alat kesehatan. Misalnya alat pelindung diri (APD).

"Bantuan apa yang paling banyak diterima atau kerja sama apa yang paling banyak dilakukan sejauh ini yaitu menyangkut pengadaan masker, rapid test, dan APD atau PPE, personal protective equipments," tutur Retno.

Halaman 2 dari 2
(zlf/zlf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads