Curhat Pasien Sembuh Corona di Solo: Dipaksa Angkat Kaki dari Kos

Curhat Pasien Sembuh Corona di Solo: Dipaksa Angkat Kaki dari Kos

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 09 Apr 2020 18:46 WIB
Ganjar telepon dengan seorang pasien sembuh dari infeksi virus Corona, Kamis (9/4/2020).
Ganjar telepon dengan seorang pasien sembuh dari infeksi virus Corona, Kamis (9/4/2020). (Foto: Tangkapan layar video akun Instagram @ganjar_pranowo)
Semarang -

Seorang pria yang sembuh dari virus Corona atau COVID-19 curhat ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Pria bernama Hermawan itu menceritakan dirinya terpaksa pindah dari kos karena sudah tidak diterima kembali.

Percakapan antara Ganjar dan Hermawan diunggah di akun Instagram @ganjar_pranowo. Ganjar menanyakan kabar dan Hermawan juga menjelaskan singkat sejak dirinya datang ke RSUD dr Moewardi, Solo.

"Jadi kan waktu itu habis acara di Solo kan, Pak. Akhirnya saya malam-malam ke RS Moewardi, karena demam. Waktu itu rasanya saya cuman demam," kata Hermawan dalam video itu seperti dilihat detikcom, Kamis (9/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hermawan mengatakan dirawat selama 21 hari dan mendapatkan perawatan yang baik. Ganjar kemudian bertanya bagaimana Hermawan mendapatkan kabar bahwa dirinya dinyatakan sembuh.

"Waktu itu dokter Harsini, waktu itu WhatsApp saya, subuh itu. 'Pak Her, kalau misalkan Pak Her dinyatakan bisa pulang hari ini, Pak Her mau pulang ke mana?'. Saya pulang ke Purwokerto, 'Enggak pulang ke Solo?' Saya sudah dirundung, Pak," ujar Hermawan.

ADVERTISEMENT

Ia harus pulang ke Purwokerto karena barang-barangnya di kos sudah dikemas dan mengharuskan dirinya angkat kaki. Hermawan menyayangkan hal itu, termasuk kabar di media sosial yang cepat sekali menyebar soal dirinya.

"Sudah nggak boleh tinggal di Solo, barang-barang sudah dikemasi. 'Lha terus saya tinggal di mana, Bu?'. Pulang ke rumah to," ujarnya.

"Justru yang membahayakan adalah media sosial, Pak. Stigma masyarakat kan negatif sekali. Seakan-akan kita ini (pasien COVID-19) seperti orang yang memang menjijikkan untuk dilihat," keluh Hermawan.

Hermawan kini sudah berada di kampung halaman di Purwokerto. Meski diterima baik, tapi ia memutuskan untuk mengisolasi diri 14 hari untuk memastikan keluarganya aman. Ganjar kemudian meminta Hermawan menyampaikan pesan kepada masyarakat.

"Alhamdulillah kalau sini (Purwokerto) masih memahami, Pak. Pesan saya begini Pak, stigma negatif tentang siapapun yang terkena COVID-19 ini harus dihilangkan. Justru malah kita harus memotivasi, pokoknya informasi apapun yang terkait dengan COVID-19 yang tidak jelas tidak usah di-share," ujarnya.

"Kasihan apalagi sampai meng-upload foto seseorang itu sangat berbahaya sekali. Psikologisnya (pasien) pasti terganggu dan imunitas pasti akan turun," sambung Hermawan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads