Sebuah kota berpenduduk 70 ribu jiwa yang terletak di perbatasan utara China dengan Rusia memberlakukan lockdown mulai pekan ini untuk menangkal penyebaran virus Corona (COVID-19). Kasus-kasus impor atau dari luar negeri banyak dilaporkan muncul di kota perbatasan bernama Suifenhe ini.
Pemberlakuan lockdown terhadap kota Suifenhe terjadi saat kota Wuhan -- titik nol pandemi virus Corona -- mulai kembali normal usai pembatasan dan larangan perjalanan dicabut. Pekan ini, pemerintah kota Suifenhe mengumumkan pembatasan pergerakan terhadap warganya, langkah yang pernah diberlakukan di Wuhan.
Seperti dilaporkan media nasional China, CCTV, Kamis (9/4/2020), pemerintah kota Suifenhe mengumumkan pada Rabu (8/4) waktu setempat bahwa seluruh warga diharuskan tetap di rumah, sementara pintu gerbang kompleks dan permukiman warga akan dijaga ketat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap warga hanya diizinkan mengirimkan satu orang per rumah untuk berbelanja kebutuhan pokok setiap tiga hari sekali. Tidak hanya itu, setiap warga yang keluar rumah harus mematuhi pemindaian kode QR, melakukan pemeriksaan dan pemeriksaan suhu tubuh, serta memakai masker.
Secara terpisah, laporan Xinhua News Agency menyebut pelabuhan Suifenhe juga menutup jalur pemeriksaan penumpang dan memperketat jalur pemeriksaan kapal barang. Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Suifenhe, Wang Yongping, menegaskan agar setiap orang yang masuk perlintasan perbatasan di kota itu wajib menjalani pemeriksaan nucleic acid dan dikarantina di fasilitas-fasilitas yang telah ditetapkan.
Otoritas kota Suifenhe juga akan membangun sebuah rumah sakit (RS) sementara untuk mengantisipasi aliran kasus impor di wilayahnya. Pembangunan RS sementara ini melibatkan pengalihfungsian sebuah gedung perkantoran menjadi rumah sakit darurat. Proses ini akan selesai pada 11 April mendatang. RS sementara akan dilengkapi lebih dari 600 tempat tidur dan 400 staf medis akan bertugas di sana.
Demi Jaga Pasokan, Pemerintah Bebaskan Impor Bawang Putih:
Laporan CCTV menyebut bahwa antara 21 Maret hingga 7 April, sedikitnya 84 kasus virus Corona terdeteksi dari orang-orang yang baru masuk ke China dari perlintasan perbatasan di Suifenhe, yang ada di Provinsi Heilongjiang ini. Sebagian besar kasus merupakan para pengusaha China yang baru kembali dari Rusia.
Sementara laporan Xinhua News Agency menyebut total 127 kasus impor terdeteksi di Provinsi Heilongjiang hingga Rabu (8/4) waktu setempat. Sekitar 40 kasus baru yang terdeteksi sepanjang Rabu (8/4) diketahui semuanya melibatkan warga China yang baru pulang dari Rusia.
Pada Kamis (9/4) ini, otoritas kesehatan China melaporkan 63 kasus baru virus Corona di wilayahnya. Jumlah itu terdiri atas dua kasus domestik (penularan lokal) di Provinsi Guangdong dan 61 kasus impor, termasuk 40 kasus yang muncul di Provinsi Heilongjiang. Total kasus virus Corona di China daratan mencapai 81.865 kasus.
Jumlah korban meninggal sejauh ini mencapai 3.335 orang, dengan adanya dua kematian baru di Provinsi Hubei, lokasi awal terdeteksinya virus Corona.
Sedikitnya 91 pasien dipulangkan dari rumah sakit sepanjang Rabu (8/4), sehingga total 77.370 pasien virus Corona telah dinyatakan sembuh di China daratan. Dengan 1.160 pasien lainnya masih menjalani perawatan medis.