Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganjurkan masyarakat tidak melaksanakan mudik Idul Fitri 1441 Hijriah atau 2020 Masehi untuk menghindari penyebaran virus Corona (COVID-19). Jokowi akan mengevaluasi detail pelaksanaan berdasarkan fakta di lapangan.
"Untuk masyarakat, kita akan melihat lebih detail di lapangan akan mengevaluasi dari hal-hal yang ada di lapangan. Untuk itu, sekali lagi, pemerintah menganjurkan untuk tidak mudik," kata Jokowi dalam konferensi pers yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (9/4/2020).
Jokowi mengatakan ada 2 kelompok masyarakat yang tidak bisa dilarang begitu saja untuk mudik. Kelompok pertama adalah yang mudik karena impitan ekonomi di Ibu Kota sehingga harus pulang kampung; dan kelompok kedua, yang mudik karena tradisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokwi Pastikan ASN, TNI, Polri, Pegawai BUMN Dilarang Mudik:
"Akan ada evaluasi dan kemungkinan bisa akan memutuskan hal yang berbeda setelah evaluasi di lapangan. Tapi memang dari awal pemerintah lihat mudik lebaran bisa menyebabkan meluasnya penyebaran COVID-19 dari Jabodetabek ke daerah tujuan, tapi pemerintah juga mengkalkulasi ada 2 kelompok pemudik yang tidak bisa kita larang-larang," kata Jokowi.
Untuk itu, pemerintah juga menyiapkan sejumlah program bantuan sosial agar warga mengurungkan niatnya untuk mudik. Bantuan difokuskan pada wilayah Jabodetabek.
"Dan tadi sudah saya sampaikan penyaluran bansos di Jabodetabek kita berikan untuk agar warga urungkan niatnya untuk mudik," ujar Jokowi.