Satuan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (SDKP) Sebatik dengan aparat gabungan dan masyarakat setempat berhasil menyelamatkan lima orang nelayan yang mengalami kecelakaan laut di perairan Sebatik, Kalimantan Utara. kelima orang tersebut tenggelam saat melakukan penangkapan ikan di sebuah bagan.
"Kami mendapatkan laporan masyarakat pada tanggal 7 April 2020 sekitar Pukul 22.00 WITA bahwa ada lima orang nelayan yang mengalami kecelakaan laut saat memancing di sebuah bagan," ujar Kepala Stasiun PSDKP Tarakan Akhmadon Akhmadon dalam keterangannya, Kamis (9/4/2020).
"Selanjutnya kami bersama dengan Posal Sei Pancang, Posal Sei Tewan, Polsek Sebatik Timur, Polairud sebatik, Basarnas Nunukan, dan masyarakat nelayan melakukan pencarian," jelas Akhmadon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhmadon menjelaskan setelah mendapatkan laporan tersebut, Koordinator Satwas SDKP Nunukan Sebatik Robi Junanto segera berkoordinasi dengan instansi terkait dan bersama-sama dengan masyarakat nelayan segera melakukan pencarian.
Akhmadon menambahkan tim sempat mengalami kesulitan karena pada saat itu kondisi air laut agak surut dan arus cukup kencang sehingga perahu yang digunakan untuk melakukan pencarian tidak leluasa bergerak.
"Setelah hampir sembilan jam melakukan pencarian, keesokan harinya pada tanggal 8 April 2020 sekitar pukul 06.45 WITA, kelima nelayan tersebut berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan segera dievakuasi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," tutup Akhmadon.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Tb Haeru Rahayu mengatakan bersyukur atas kesigapan pengawas perikanan yang berhasil menyelamatkan kelima nelayan tersebut.
"Hal yang perlu kita syukuri bahwa berkat kesigapan Pengawas Perikanan di Satwas SDKP Nunukan, Sebatik serta kerja sama yang baik antar aparat terkait lainnya dan masyarakat, sehingga berhasil menyelamatkan lima orang nelayan setempat yang mengalami kecelakaan laut pada saat melakukan kegiatan penangkapan ikan," ujarnya.
Diungkapkannya, kesigapan ini menunjukkan pengawas perikanan mampu menerjemahkan visi besar Ditjen PSDKP-KKP untuk menjadi sahabat bagi nelayan melalui upaya untuk melindungi nelayan Indonesia pada saat di laut.
"Kami memberikan apresiasi atas respon cepat pengawas perikanan yang segera melakukan koordinasi dengan aparat terkait dan segera bergerak melakukan pencarian ke lokasi. Ini hal yang sangat positif untuk menunjukkan bahwa Ditjen PSDKP-KKP akan melindungi nelayan Indonesia," tegas Tb.
Untuk diketahui kelima nelayan tersebut adalah Salim (36 tahun), Ashar (22 tahun), Sudirman (20 tahun), Isami (24 tahun) dan Abdul Erwin (27 tahun). Pada saat melakukan penangkapan ikan di bagan, speed boat yang digunakan nelayan tersebut hanyut sehingga dua nelayan sempat terapung di tengah laut selama sembilan jam.
(akn/ega)