Universitas Negeri Semarang (Unnes) membagikan paket sembako kepada 2.073 mahasiswanya yang tidak mudik di masa pandemi virus Corona (COVID-19). Para mahasiswa itu memilih tinggal di kos selama aktivitas kuliah dialihkan dengan sistem online atau belajar dari rumah.
"Saat ini Unnes menjalankan work from home (WfH) kerja dan belajar dari rumah. Namun, karena banyak mahasiswa yang berasal dari luar Jawa dan ada yang masih tinggal dari kos, kami juga perlu menaruh perhatian kepada mereka," kata Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman lewat siaran persnya, Rabu (8/4/2020).
"Melalui Bidang Kemahasiswaan, Unnes melakukan monitoring kesehatan dan keselamatan. Paket bantuan sembako ini diharapkan dapat membantu mahasiswa yang masih tinggal di kos," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total ada 2.073 paket sembako yang dibagikan kepada para mahasiswa Unnes yang tidak mudik. Nilai per paket sembako sekitar Rp 120 ribu yang diwujudkan dalam bentuk 29 mi instan, dua botol kecap, dan 3 kg beras.
Sementara itu, Ketua Rumah Amal Lazis Unnes Edy Purwanto mengatakan pendistribusian sembako diatur oleh fakultas masing-masing dan sudah dimulai dengan pengambilan sesuai jadwal yang ditentukan.
Pemerintah: Jangan Mudik, Agar Tak Tambah Risiko Penularan Corona:
"Paket sembako didistribusikan dari Rumah Amal Lazis Unnes ke Fakultas pada Rabu pagi. Tiap fakultas akan mengatur pendistribusian kepada mahasiswa dengan protokol kesehatan dan menghindari terjadinya kerumunan. Untuk itu, dilakukan penjadwalan pengambilan paket bantuan sembako oleh mahasiswa," jelas Edy.
Jumlah mahasiswa yang memperoleh bantuan sembako sebanyak 2.073 orang dengan rincian Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) 272 orang, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) 537, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) 179, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 288, Fakultas Teknik (FT) 211, Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) 174, Fakultas Ekonomi (FE) 269 dan Fakultas Hukum 143 orang.