Dua pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona di Bangka Belitung (Babel) meninggal dunia. Salah satunya anak berusia 8 tahun.
Kedua PDP itu dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Marsidi Judono Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung. Belum ada hasil tes yang menyatakan keduanya positif atau negatif Corona.
"Benar ada dua PDP meninggal dunia di RSUD H Marsidi Judono Belitung," jelas juru bicara COVID-19 Bangka Belitung, Mikron Antariksa, Rabu (8/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 1 PDP Corona Meninggal di RS Pirngadi Medan |
Mikron mengatakan PDP yang wafat adalah perempuan berusia delapan tahun dan pria berusia 58 tahun warga Kabupaten Belitung. Kedua pasien dimakamkan dengan prosedur pasien positif COVID-19.
"Hasil swab belum keluar, untuk proses pemakaman pasien tetap sesuai dengan protokol pemakaman pasien COVID-19," katanya.
"Jadi saya tegaskan, untuk pasien yang positif COVID-19 meninggal dunia baru di Bangka Selatan," sambung Mikron.
Direktur RSUD H Marsidi Judono Belitung, Hendra, mengatakan pasien berusia delapan tahun (pasien 279) yang meninggal merupakan pasien rujukan dari rumah sakit swasta. Sedangkan pasien berusia 58 tahun (pasien 297) yang meninggal dirawat setelah diantar oleh petugas PSC 119 tanpa terpasang peralatan medis ke rumah sakit.
"Pasien 279 masuk ke RS pada tanggal 4 April 2020 pukul 18.45 WIB dengan keluhan sesak napas, batuk tanpa disertai demam. Hasil pemeriksaan pasien pneumonia kanan dan rapid test hasilnya negatif sehingga pasien diputuskan dirawat di ruangan intensif air born noncovid-19," kata Hendra dalam keterangan tertulis.
Pasien itu kemudian mendapat perawatan selama 3 hari. Karena kondisi pasien 279 tidak kunjung membaik, pihak RS memutuskan untuk melakukan rapid test ulang.
"Rapid test ulang hasil tetap negatif dan CT scan paru yang menunjukkan infeksi paru masif dan luas di kedua lapang paru kiri maupun kanan. Pasien pun dilakukan pemasangan ventilator. Pasien meninggal dunia Selasa (7/4/2020) pukul 18.20 WIB setelah mendapat pertolongan resusitasi jantung dan paru karena mengalami henti jantung," jelasnya.
Dear Pak Edy, Bidan di Medan Bawa Pasien Gejala Corona Ditolak RS:
Sedangkan pasien kedua, lanjut Hendra, datang ke rumah sakit diantar petugas PSC 119. Pasien itu datang tanpa terpasang peralatan medis satu pun dengan kondisi penurunan kesadaran dan gelisah atau pasien kekurangan oksigen di otak.
"Tim medis memutuskan segera melakukan pemasangan akses infus perifer pemasangan selang napas ke paru-paru dan dilakukan pemasangan ventilator," sebutnya.
Namun kondisi pasien kembali memburuk hingga akhirnya meninggal dunia. Dia mengatakan pihaknya juga sudah mengambil sampel untuk tes swab.
"Telah dilakukan pemeriksaan rontgen dengan hasil bacaan pneumonia kanan dan sudah diambil swab tenggorokan di daerah jalan nafas sehingga pasien akhirnya kami diagnosa gagal napas akut dengan pneumonia kanan dan kami tetapkan sebagai pasien 297 PDP," tegasnya.