Malang Harimau Corina: Terkena Jerat Kakinya Terancam Hilang

Round-Up

Malang Harimau Corina: Terkena Jerat Kakinya Terancam Hilang

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 07 Apr 2020 22:03 WIB
Harimau liar yang dinamai Corina, menjadi korban jerat liar di Kabupaten Pelalawan, Riau. Kemungkinan terburuk, kaki Corina terancam diamputasi.
Harimau Corina (Foto: Dok. PR-HSD0
Jakarta -

Malang nian nasib harimau liar yang dinamai Corina. Harimau yang menjadi korban jerat liar di Pelalawan, Riau, itu terancam diamputasi karena terluka parah di kakinya.

Harimau tersebut diberi nama Corina sebagai penanda atau pengingat adanya wabah virus Corona. Harimau Corina menjadi korban jerat liar di kawasan hutan tanaman industri (HTI) dan kini harimau tersebut sudah dirawat di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera (PRHS) di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar).

"Corina nama yang diberikan ke harimau Sumatera tersebut sebagai pengingat di saat dunia sedang disibukkan dengan berita tentang virus Corona," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono kepada detikcom, Rabu (1/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengangkut Corina dari lokasi terjerat, kata Haryono, dibutuhkan waktu 19 jam untuk bisa sampai di PRHS di Sumbar. Sebab, perjalanan menggunakan jalur darat, setiap dua jam sekali harus berhenti dan mengecek kondisi selama dalam perjalanan.

"Harimau ini sampai di sana pada Senin (30/3) setelah menempuh perjalanan darat selama 19 jam," kata Haryono.

ADVERTISEMENT

Setelah didiagnosa oleh tim medis, harimau Corina mengalami anemia dan laserasi. Kemungkinan terburuk kakinya bisa diamputasi karena luka jeratan.

"Harimau Corina berjenis kelamin jantan berat 77,8 kg, panjang 170 cm usia sekitar 3 tahun. Didiagnosa mengalami anemia dan laserasi. Anemia terjadi karena penurunan darah merah, namun tidak dalam jumlah yang signifikan. Laserasi atau luka baru akibat jerat sangat dalam beruntung tendon (jaringan ikat yang menghubungkan jaringan otot dan tulang) tidak terputus," kata Manager Operasional Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dhamasraya (PH-HSD) di Sumbar, drh Saruedi Simamora dalam siaran pers yang diterima detikcom, Selasa (7/4).

Terkait luka di kaki harimau Corina ini, tim medis tengah berupaya semaksimal mungkin dalam pengobatan.

"Kami mengupayakan pengobatan yang terbaik. Walau kemungkinan terburuk kaki kanan depannya bisa diamputasi," kata S Simamora.

Sementara Ketua Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) Hashim Djojohadikusumo selaku penggagas PR-HSD mengaku turut prihatin atas kasus pemasangan jerat oleh pemburu liar. Pemasangan jerat liar akan mengancam kelestarian harimau Sumatera.

"Kami sangat sedih dengan musibah belum sadarnya masyarakat untuk menjaga kelestarian satwa liar yang akan punah apa bila terus diburu," kata Hashim.

Dia juga mendukung para petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang tetap bekerja di situasi pandemi virus Corona.

"Kami mengirimkan dukungan berupa vitamin untuk peningkatan imunitas bagi 200 petugas BBKSDA Riau yang tersebar di pelosok," kata Hashim.

Halaman 2 dari 3
(knv/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads