Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan penumpukan WNI dari Malaysia yang pulang kampung ke Indonesia sudah tidak terjadi lagi. Retno mengatakan terjadi penumpukan karena beredarnya informasi penutupan pelabuhan.
"Kemudian hal lain yang perlu kami sampaikan mengenai masalah tertumpuknya beberapa warga negara Indonesia di beberapa pelabuhan," kata Retno dalam rapat virtual bersama Komisi I DPR, Selasa (7/4/2020).
"Kalau boleh ditayangkan gambar di mana menunjukkan situasi saat ini Ibu dan Bapak sekalian, karena seperti yang kami sampaikan tadi pernah ada angka yang cukup besar dan pada saat itu, misalnya Pelabuhan Dumai mengatakan bahwa Dumai ditutup tidak menerima arus WNI dari Malaysia, maka terjadi penumpukan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno menjelaskan, beberapa hari kemudian, tidak terjadi penumpukan WNI. Retno mengatakan ada empat pelabuhan yang digunakan oleh WNI di Malaysia untuk pulang kampung ke Indonesia.
"Tetapi di hari-hari berikutnya penumpukan-penumpukan itu sudah tidak terjadi lagi. Dapat kami sampaikan kepada Ibu dan Bapak sekalian bahwa dari Malaysia ada 4 pelabuhan yang digunakan untuk kembali, yaitu Pelabuhan Stulang Laut, Pelabuhan Putri Harbour, Pelabuhan Kukup, dan Pelabuhan Pasir Gudang," ujarnya.
Retno melalui perwakilan di Malaysia terus memantau kepulangan WNI. Ada dua pelabuhan yang digunakan untuk kedatangan WNI dari Malaysia.
"Dan saya selalu minta untuk laporan dengan menggunakan foto, karena foto ini bisa menceritakan lebih banyak dan ada laporan-laporan melalui kata-kata. Dan di Indonesia pelabuhan yang menerima seperti yang kami sampaikan tadi adalah Pelabuhan Batam dan juga Pelabuhan Tanjung Balai Karimun," imbuh Retno.
20 Ribu Personel TNI Siap Kawal Pemulangan WNI dari Malaysia:
(rfs/gbr)