"Dari awal sudah menjadi target tes kategori B, termasuk rohaniwan dan pemuka agama lainnya. Sudah ditemukan ada salah satu kelompok jemaah ibadah yang masuk klaster COVID-19, kita lakukan rapid test untuk memotong mata rantai penyebaran COVID-19 di Jabar," ucap Uu Ruzhanul Ulum, Wagub Jabar, di lokasi rapid test.
Uu memastikan bukan hanya pemuka agama Islam yang menjalani rapid test ini. Pemuka agama lain, termasuk rohaniwan, juga akan menjalani tes serupa dan dijadwalkan.
"Ini bukan hanya para kiai, tetapi rohaniwan dan pemuka agama lain juga akan sama dilakukan rapid test," tambah Uu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, terkait PSBB, Pemprov Jabar masih mengumpulkan data dari daerah. Pemprov juga menghitung dampak sosial jika nantinya diberlakukan.
"Waktu rapat terakhir, ada dilaksanakan dengan PSBB dan (dampak) sosialnya sangat luar biasa. Dan secara matang sekarang Jawa Barat sedang pembukaan dulu. Jawa Barat dianggap dalam melakukan upaya pencegahan penyebaran COVID-19," kata UU
Ketua MUI Kabupaten Tasikmalaya KH II Abdul Basyit meminta masyarakat menaati keputusan pemerintah. Masyarakat wajib menuruti anjuran pemerintah selama bukan terkait maksiat.
Apalagi terkait wabah, yang dalam hal ini Corona, sejak dulu Islam mengajarkan jangan membahayakan diri dan orang lain. Sehingga anjuran tetap di rumah yang disampaikan pemerintah layak dilakukan seluruh masyarakat.
"Atas nama umat Islam Kabupaten Tasikmalaya, saya sampaikan ketaatan pada perintah adalah suatu kewajiban selama memerintahkan bukan maksiat. Kita diwajibkan menjauhkan dari mudarat, jangan bahayakan diri dan jangan bahayakan orang lain. Maka kita di Kabupaten Tasikmalaya berusaha sekuat tenaga agar terhindar dari wabah ini," ucap KH II Abdul Basit.
Antisipasi Corona, Ratusan Kiai-Ulama di Ciamis Jalani Rapid Test: