Kota Prabumulih ditetapkan sebagai zona merah terkait penyebaran virus corona atau COVID-19 di Sumatera Selatan usai ada empat wargannya yang positif corona. Wali Kota Prabumulih, Ridho Yahya, pun menceritakan persiapan wilayahnya menghadapi virus corona.
"Kita sudah sampaikan kepada Gubernur untuk langkah-langkah penanganan virus COVID-19. Salah satunya kami pun sudah menyiapkan dana anggaran sekitar Rp 16 miliar," ujar Ridho Yahya, Selasa (7/4/2020).
Anggaran sekitar Rp 16 miliar itu digunakan untuk menyediakan 37 ribu masker yang terbagi di 37 desa. Dana tersebut juga digunakan untuk menyediakan 15 ribu paket sembako bagi warga terdampak COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya kita telah menerima bantuan alat rapid test dari provinsi dan telah didistribusikan kepada tenaga medis serta keluarga almarhum. Kita juga distribusikan sebanyak 500 APD dan masker sebanyak 250 untuk petugas medis di seluruh rumah sakit di Prabumulih," katanya.
Pemerintah Kota Prabumulih juga saat ini telah memesan ribuat alat rapid test dan alat PCR. Dia mengatakan Pemkot juga sudah menyiapkan empat rumah sakit untuk merawat pasien corona.
"Selain bantuan di atas, kami memberikan insentif bagi Tim Satgas yang bertugas di lapangan. Termasuk menyiapkan 4 rumah sakit dan 10 ruang isolasi serta rusunawa," kata Ridho.
Ridho meminta masyarakat untuk tak ada beraktivitas di luar rumah. Sebagai bentuk kompensasi, akan disalurkan 15 ribu paket sembako untuk 15 ribu keluarga miskin di Prabumulih.
"Sembako dibagikan tersebut berupa 20 kg beras, 2 dus mie dan 1 botol kecap. Begitu juga untuk insentif petugas memandikan jenazah, penjaga rumah ibadah muslim dan non muslim, guru mengaji tradisional, ustaz usamah, Linmas, RT/RW dan lainnya akan dibagikan ke rekening masing- masing, pendistribusian akan dimulai pada Jumat (10/4)," katanya.
Diketahui, hingga saat ini ada empat warga Prabumulih positif COVID-19. Dari jumlah itu, satu meninggal dunia dan sisanya kini masih dirawat di RSMH Palembang.
(ras/haf)