Banda Aceh -
Delapan pemuda Aceh Besar menjalani isolasi mandiri di dekat hutan usai pulang dari Jakarta. Mereka kini dievakuasi ke tempat karantina milik pemerintah kabupaten setempat.
Ke-delapan pemuda ini berasal dari tiga desa di Kecamatan Jantho, Aceh Besar, Aceh. Ketika tiba di kampung pada 30 Maret lalu. Mereka berinisiatif menjalani isolasi mandiri.
Para pemuda ini juga melapor ke perangkat desa dan petugas Puskesmas begitu tiba di kampung. Namun karena di desa tidak ada tempat karantina khusus, mereka akhirnya memilih mengisolasi diri di dekat hutan di pinggir Sungai Jalin, Jantho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melakukan isolasi ke Jalin karena keinginan sendiri," kata seorang pemuda, Muhammad Afdhal, dalam keterangannya, Selasa (7/4/2020).
Di sana, mereka mendirikan tenda di pinggir sungai. Lokasinya sekitar tiga kilometer dari permukiman Gampong Barueh dan Gampong Jalin, atau sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Jantho, Ibu Kota Aceh Besar.
Selama menjalani isolasi di sana, pihak keluarga kerap mengantar makanan dan logistik. "Alhamdulillah, kami semua dalam kondisi sehat," jelas Afdhal.
Sepekan menjalani isolasi di dekat hutan, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mengevakuasi mereka ke kompleks Jantho Sport City (JSC) di depan Meuligo Bupati Aceh Besar di Kota Jantho. Mereka dijemput Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, Wakil Bupati Aceh Besar Tgk Husaini A Wahab, bersama Muspika Kota Jantho.
Proses evakuasi berlangsung pada Senin (6/4) sore di tengah hujan deras. Mereka akan menempati tempat karantina yang lebih layak serta mudah dipantau petugas Puskesmas bila ada yang sakit.
"Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerjasama dan pengertian kedelapan pemuda yang baru kembali dari perantauan tersebut," kata Mawardi.
Menurut Mawardi, ke delapan pemuda tersebut patuh dengan Seruan Bersama Forkopimda Aceh Besar, yaitu setiap warga yang baru tiba dari luar Aceh agar melakukan karantina dirinya selama 14 hari. Mereka akan menjalani sisa masa karantina di Kompleks JSC selama tujuh hari.
Selama berada di kompleks JSC, jelasnya, kedelapan pemuda tersebut akan menempati ruangan yang disediakan tempat tidur, fasilitas MCK dan air PDAM. Mereka juga akan dipantau langsung oleh petugas piket dari Kecamatan Kota Jantho dan Puskesmas Kota Jantho.
"Ruang yang ditempati kedelapan pemuda itu sudah disiapkan oleh Pemkab Aceh Besar dan Muspika Kota Jantho agar lebih mudah terpantau oleh tim kesehatan. Selama berada di JSC, makan dan minum para pemuda tersebut menjadi tanggung jawab Pemkab Aceh Besar," ujar Bupati Mawardi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini