Menristek soal Vaksin Virus Corona: Minimal Butuh Waktu 1 Tahun

Menristek soal Vaksin Virus Corona: Minimal Butuh Waktu 1 Tahun

Raherl Narda C - detikNews
Senin, 06 Apr 2020 18:33 WIB
Bambang Brodjonegoro
Bambang Brodjonegoro (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan obat dan vaksin virus Corona menjadi rencana jangka panjang yang dikaji Tim Konsorsium COVID-19. Bambang mengatakan proses pengembangan vaksin pun akan memakan waktu minimal satu tahun.

"Bagaimana soal obat dan vaksin. Ini memang jangka menengah panjang. Untuk vaksin misalkan ini dibutuhkan waktu kira-kira waktu paling tidak saat ini minimal satu tahun, kecuali barangkali ada vaksin yang dikembangkan di luar yang kemudian bisa diproduksi di Indonesia," kata Bambang dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta, Senin (6/4/2020).

Bambang mengatakan Tim Konsorsium COVID-19 sedang berupaya mengembangkan suplemen dari berbagai tanaman Indonesia. Dia mengatakan tim tersebut juga berupaya mengkaji obat bagi pasien penderita COVID-19. Salah satu obat yang sedang dikaji adalah pil kina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu yang sedang diuji sebagai obat untuk COVID-19 adalah pil kina karena pil kina ini memiliki kesamaan dengan yang sudah diberitakan media yaitu klorokuin. Mudah-mudahan dari pengujian ini ada sesuatu yang barangkali nanti bisa berkontribusi pada pengobatan COVID-19 itu sendiri," kata Bambang.

Selain itu, Kemenristek/BRIN memberikan hasil pengembangan Tim Konsorsium COVID-19, yaitu mobile hand washer dan hand sanitizer. Dia menyerahkan 10 unit mobile hand washer dan 4.000 botol hand sanitizer.

"Dan pada hari ini kami menyerahkan kepada kepala BNPB yaitu pertama mobile hand washer sebanyak 10 buah yang nantinya akan ditaruh di tempat yang membutuhkan kegiatan, yang artinya warganya atau masyarakatnya membutuhkan tempat untuk cuci tangan dan ini sudah dibuat dikembangkan oleh BPPT," ucap Bambang.

"Nah kemudian LIPI dan BPPT bersama-sama mengembangkan hand sanitizer berbahan gel dan juga mengandung pelembap kulit sehingga tidak membuat kulit kita menjadi kering. Ada 4.000 botol yang akan dibagikan, per botolnya 250 ml," sambungnya.

Bambang juga menyatakan telah menjadikan Wisma Tamu Puspiptek, Tangerang Selatan, sebagai tempat istirahat para tenaga medis. Hal ini telah dikoordinasikannya dengan pejabat setempat.

"Kemudian sebagai kepedulian kami terutama kepada tenaga medis yang harus berjuang mengatasi COVID-19 di rumah sakit. Maka wisma tamu Puspiptek di Tangerang Selatan akan dialihfungsikan. Kami sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Tangerang selatan sebagai lokasi istirahat dari tenaga medis," tutur Bambang.

Diketahui, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro membentuk sebuah Tim Konsorsium COVID-19 dalam upaya menangani virus Corona (COVID-19).

Tim tersebut terdiri dari beberapa kementerian yang dibawahi oleh Kemenristek/BRIN, seperti LIPI, BPPT, BATAN, dan LAPAN. Tidak hanya itu, Kemenristek/BRIN juga mengajak berbagai perguruan tinggi, seperti ITB, IPB, hingga Universitas Airlangga, untuk ambil bagian dalam Konsorsium COVID-19.

"Saya ingin sampaikan ke media dan publik bahwa di lingkungan Kemenristek/BRIN sudah terbentuk tim yang akan fokus pada penanganan COVID-19 atau kita sebut sebagai Konsorsium COVID-19," kata Bambang dalam konferensi videonya pada Selasa (26/3/2020).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads