Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo mengungkapkan ketidaksinkronan data terkait kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Begini penjelasan Kepala BNPB Doni Monardo soal ketidaksinkronan data tersebut.
"Kemudian menyangkut masalah Kapusdatin. Ini tadi malam sudah kami ingatkan supaya memang ada data yang masuk...," kata Doni dalam rapat dengan Komisi VIII DPR RI yang digelar secara virtual, Senin (6/4/2020).
Doni menjelaskan pengumpulan data mengenai kasus virus Corona di Tanah Air harus berdasarkan satu sumber. Dengan begitu, tidak ada data yang tidak sinkron yang beredar di masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi sekali lagi data ini harus satu suara, satu sumber. Ini semuanya nanti akan diatur lebih lanjut oleh juru bicara pemerintah, dalam hal ini adalah Pak Achmad Yurianto," ujar Doni.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 itu memaparkan perolehan data kasus virus Corona. Menurutnya, data kasus virus merupakan gabungan antara data dari BPBD dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Jadi nanti paralel dari BPBD nanti akan kita gabungkan dengan data dari Kementerian Kesehatan. Dan kita harapkan pada suatu ketika nanti data ini akan bertemu," ungkap Doni.
Sebelumnya, Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo mengakui ada ketidaksinkronan data terkait virus Corona. Dia menekankan data yang disampaikan BNPB adalah milik Kementerian Kesehatan. BNPB, kata Agus, punya data sendiri.
"Ya memang betul adanya. Saya juga belum tahu kenapa bisa tidak sinkron, tapi kita punya data dua-duanya. Jadi BNPB mengumpulkan data, baik dari sisi daerah laporannya ada juga kita, dari sisi Kemenkes juga kita punya dua-duanya, kita sandingkan. Tapi yang dipublikasi, karena yang jubirnya Pak Yuri, jadi yang publikasi apa yang disampaikan Pak Yuri itu yang kita publikasikan," jelas Agus dalam tayangan YouTube di channel Energy Academy Indonesia, seperti dilihat pada Senin (6/4)
"Tapi di belakang layar kita punya seluruh data. Kita menggunakan juga dengan provider telekomunikasi kita akan track kita catat seluruh nomor telepon dari kasus positif tadi sehingga kita bisa tahu dengan siapa saja orang ini berhubungan. Jadi kita bisa tahu, tracing-nya kita tahu semua," imbuh Agus.
Data Kasus Covid-19 Berbeda, Ini Kata BNPB:
(zak/gbr)