Korsel Laporkan Kurang dari 50 Kasus Baru Virus Corona dalam Sehari

Korsel Laporkan Kurang dari 50 Kasus Baru Virus Corona dalam Sehari

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 06 Apr 2020 15:53 WIB
A woman wearing a face mask passes by posters about precautions against the COVID-19 illness on a street in Seoul, South Korea, Tuesday, March 10, 2020. For most people, the new coronavirus causes only mild or moderate symptoms, such as fever and cough. For some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness, including pneumonia. The sign reads
Ilustrasi -- Seorang wanita memakai masker di jalanan Seoul, Korsel, saat pandemi virus Corona (AP Photo/Ahn Young-joon)
Seoul -

Otoritas Korea Selatan (Korsel) melaporkan kurang dari 50 kasus baru virus Corona (COVID-19) dalam sehari. Ini menjadi momen pertama sejak jumlah tambahan kasus harian mencapai puncak pada 29 Februari lalu.

Seperti dilansir Reuters, Senin (6/4/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) dalam pernyataan terbaru melaporkan 47 kasus baru dalam sehari. Jumlah ini menurun jika dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 81 kasus baru dalam sehari.

Jumlah total kasus virus Corona di Korsel saat ini mencapai 10.284 kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KCDC melaporkan tiga kematian baru dalam sehari, sehingga jumlah korban meninggal akibat virus Corona di negara ini bertambah menjadi 186 orang.

Laporan kantor berita Yonhap News Agency menyebut sedikitnya 135 pasien dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit dalam sehari, atau sepanjang Minggu (5/4) waktu setempat. Sejauh ini, total 6.598 pasien virus Corona telah dinyatakan sembuh di Korsel.

ADVERTISEMENT

Otoritas Korsel secara garis besar berhasil mengendalikan pandemi virus Corona di wilayahnya untuk saat ini, dengan jumlah kasus baru dalam sehari berkisar 100-an kasus atau di bawah 100 kasus. Pada Senin (6/4) waktu setempat, untuk pertama kalinya jumlah kasus baru di Korsel ada di bawah angka 50 kasus.

Pandemi Corona, Jemaat di Seoul Ibadah di Mobil:

Namun, kasus cluster kecil di gereja, rumah sakit dan panti jompo, juga dari kelompok pelancong terus bermunculan. Hal ini mendorong pemerintah Korsel memperluas imbauan social distancing secara intensif selama dua pekan ke depan. Imbauan ini seharusnya berakhir pada Senin (6/4) ini.

Menteri Kesehatan Korsel, Park Neung-hoo, menyatakan 'terlalu dini untuk merasa tenang' dengan menyinggung soal kenaikan dalam kasus impor (penularan di luar negeri) dan kasus cluster kecil yang membuat pemerintah membatalkan pembukaan kembali sekolah-sekolah.

"Tujuan kita adalah mampu mengendalikan penularan sedemikian rupa agar sistem kesehatan dan medis kita, termasuk personel dan kasur rumah sakit, bisa menanganinya pada level biasa," sebut Park dalam pernyataannya. "Jika jumlahnya menurun ke 50 atau di bawahnya, perawatan yang stabil terhadap para pasien, termasuk pasien yang kritis, akan mungkin dilakukan tanpa banyak tekanan terhadap sistem," imbuhnya.

Park menyebut bahwa social distancing berperan dalam menahan penularan cluster hingga 70 persen pada 11 hari pertama dibandingkan 11 hari terakhir sebelum memberikan hasilnya. Baru-baru ini, ada pertanda bahwa warga Korsel mulai keluar rumah dan kembali bersosialisasi karena jenuh mengisolasi diri dan kondisi cuaca yang membaik.

"Kita sangat menyadari bahwa banyak warga yang merasa lelah dan lesu di bawah social distancing berkelanjutan. Tapi jika kita lengah, upaya keras yang telah dilakukan pemerintah dan rakyat sejauh ini akan sia-sia," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads