.webp)
Sebanyak 46 orang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Parepare mendapat asimilasi bebas bersyarat. Mereka dibebaskan untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di dalam sel.
"Sesuai instruksi Kemenkumham terkait warga lapas yang diberi asimilasi dengan hukuman sisa dua pertiga, maka harus dibebaskan demi menjaga penyebaran COVID-19 di Lapas," ujar Kepala Lapas Kelas II-A Parepare Indra Setiabudi Mokoagow, Senin (6/4/2020).
Indra menguraikan 46 napi yang dibebaskan ialah 7 orang kasus narkotika, 2 orang kasus ITE, 15 orang kasus pencurian, 9 orang kasus penganiayaan, 2 orang kasus KDRT, 1 orang kasus pelanggaran lalu lintas, 1 orang kasus pembunuhan,1 orang kasus penipuan, 1 orang kasus asusila, 1 orang kasus perlindungan anak, dan kasus pencurian oleh anak-anak berjumlah 6 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Indra, dari jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah hingga 60 atau lebih napi yang akan dibebaskan.
"Asimilasi berakhir pada tanggal 7 April 2020, maka sekarang ini sisanya masih dalam tahap proses. Jika dua bulan subsider, maka itu ranah kejaksaan kita hanya melihat hukuman yang primernya kalau sudah dua pertiga, maka bisa dikeluarkan sesuai instruksi Kemenkum HAM," papar Indra.
Indra menjelaskan, sedianya ada tambahan warga binaan yang juga akan mendapat Asimilasi. "Namun kita batalkan karena ada perkara baru atas kasus pencurian yang dilakukan," tutupnya.
(isa/isa)
