Dokter Meninggal Saat Penanganan Corona, IDI: Harus Diketahui Faktor Risiko

Dokter Meninggal Saat Penanganan Corona, IDI: Harus Diketahui Faktor Risiko

Arief Ikhsanudin - detikNews
Senin, 06 Apr 2020 09:10 WIB
Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Foto: Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Jakarta -

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah mendata sebanyak 18 dokter dan 6 dokter gigi meninggal saat penanganan virus Corona (COVID-19). IDI mengungkapkan perlu diketahui faktor risiko tenaga medis bisa terpapar virus Corona.

"Kita harus ketahui penderita COVID termasuk tenaga medis terpapar, faktor risiko apa saja? Penyebab terpapar, yang meninggal kira-kira seperti apa? Faktor risiko dan penyebab, sehingga bisa dilakukan langkah antisipatif," ucap Humas IDI, Halik Malik, saat dihubungi, Minggu (5/4/2020).

Untuk saat ini, IDI memberikan panduan kepada anggotanya untuk melaksanakan beberapa prosedur. Termasuk, wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) saat melakukan penanganan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah ada petunjuk penggunaan APD baik cara memakai atau melepas. Termasuk sistem manajemen limbah medis harus diperhatikan, ada standar yang harus diikuti. Ke dua, penyesuaian layanan, jadi disarankan kepada fasilitas kesehatan untuk lakukan screening terhadap pasien yang datang, jadi ada pemilihan pasien lah," kata Halik.

Penyediaan APD menjadi tanggung jawab bersama. Baik itu pemerintah sampai pihak pribadi dokter tersebut.

ADVERTISEMENT

"APD harusnya tersedia di fasilitas kesehatan, kalau tidak cukupi, dokter juga dianjurkan mengadakan secara mandiri atau swadaya. Fasilitas kesehatan harus upayakan, baik inisiatif RS, dukungan pemerintah atau donasi dari masyarakat," kata Halik.

Curhat Dokter ke Khofifah: Kurang Istirahat dan Repot Atur Shift:

Sebelumnya, IDI mengumumkan dua anggotanya meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) Corona, Minggu (4/4/2020), IDI menyebut kedua dokter tersebut sempat dirawat di RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina) dan di Rumah Sakit Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia), Jakarta.

"Iya keduanya PDP (pasien dalam pengawasan) COVID-19. Dokter Heru Sutantyo dirawat di RSPP Jakarta dan dr Wahyu Hidayat SpTHT dirawat di Rumah Sakit Pelni, Jakarta," kata Humas IDI, Halik Malik, saat dihubungi.

Halik menyebut saat ini sudah 18 dokter yang gugur di tengah pandemi Corona. Kemudian 6 dokter lainnya adalah dokter gigi.

"Setidaknya sudah ada 18 dokter dan 6 dokter gigi yang gugur mendahului sejawat dalam menghadapi pandemi Corona ini," katanya.

Halaman 2 dari 2
(aik/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads