Ditolak Negaranya, 208 WN China Tertahan di Bandara Soekarno-Hatta

Ditolak Negaranya, 208 WN China Tertahan di Bandara Soekarno-Hatta

Danu Damarjati - detikNews
Minggu, 05 Apr 2020 13:34 WIB
WN China tertahan di Bandara Soekarno-Hatta. (Dok Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Bandar Soekarno-Hatta)
WN China tertahan di Bandara Soekarno-Hatta. (Dok. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Bandar Soekarno-Hatta)
Jakarta -

Sebanyak 208 warga negara China sempat tertahan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, karena tidak bisa berangkat ke Guangzhou, Republik Rakyat China. Negara asal mereka menolak pesawat dari Indonesia mendarat di China.

Mereka tertahan di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (3/4/2020) kemarin. Mereka menyanyikan lagu China dengan harapan pemerintah China mau mengakomodasi mereka.

"208 WNA yang tak jadi berangkat ke China itu benar," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Bandar Soekarno-Hatta, Saffar Muhammad Godam, kepada detikcom, Minggu (5/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saffar menjelaskan, masalah yang mereka alami adalah karena pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA8900 yang mereka carter, tidak diizinkan mendarat di Guangzhou, China. Saffar tidak tahu kenapa pesawat dari Indonesia ditolak China.

"Itu bukan otoritas kami untuk menjawab," kata Saffar.

ADVERTISEMENT

Pihak imigrasi menjelaskan, pihaknya hanya mengurusi manusianya. Mereka ini sudah membeli tiket, namun ternyata tidak bisa berangkat pulang. Proses imigrasi sudah mereka lengkapi.

"208 WNA itu sudah mendapat immigration clearance untuk berangkat ke China, namun kita cancel lagi," kata Saffar.

WN China tertahan di Bandara Soekarno-Hatta. (Dok Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Bandar Soekarno-Hatta)WN China tertahan di Bandara Soekarno-Hatta. (Dok. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Bandar Soekarno-Hatta)

Pesawat mereka gagal terbang. Mereka kemudian beranjak dari Bandara Soekarno-Hatta.

Halaman 2 dari 2
(dnu/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads