Sejumlah kepala daerah dinyatakan positif terjangkit virus Corona (COVID-19). Ada yang kondisinya membaik dan ada juga yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan.
Kepala daerah yang dinyatakan positif Corona yakni Wali Kota Bogor Bima Arya, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Bupati Morowali Utara (Morut) Sulawesi Tengah Aptripel Tumimomor.
Mereka telah menjalani perawatan di rumah sakit dan melakukan isolasi mandiri. Ada yang memberikan kabar gembira setelah menjalani serangkaian perawatan virus Corona. Namun, ada juga yang membawa kabar duka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut kisah kepala daerah yang positif Corona dan kondisi terkini mereka:
Wali Kota Bogor Bima Arya
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto positif terinfeksi virus Corona. Bima Arya dinyatakan positif Corona setelah menerima hasil tes swab kemarin (19/3) sore.
"Pada hari Kamis sore, kemarin tanggal 19 Maret 2020, Wali Kota Bogor Bima Arya, telah menerima hasil tes swab yang menunjukkan positif COVID-19," ujar plt Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno dalam keterangannya, pada Jumat (20/3/2020).
Sri mengatakan tes SWAB tersebut dilakukan di Rumah Sakit Bogor Senior. "Tes sendiri dilaksanakan pada Selasa 17 Maret 2020 oleh RS Bogor Senior Hospital," kata Sri.
Bima Arya sempat menyandang status sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona. Ia berstatus ODP setelah sempat pergi ke Turki dan Azerbaijan selama delapan hari
Bima Arya kemudian menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor. Setelah menjalani perawatan, Bima Arya mengatakan saat ini kondisinya semakin baik, bahkan gejala klinis terkait Corona di tubuhnya sudah berkurang.
Kabar baik ini disampaikan Bima melalui posting-an di Instagram pribadinya, @bimaaryasugiarto. Bima mem-posting foto dirinya yang sedang berada di ruangan perawatan RSUD Kota Bogor. Ia tersenyum sambil duduk di depan laptop.
"Hari ini tepat 14 hari di RSUD Kota Bogor. Hanya dengan kuasa Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, kondisi semakin membaik. Gejala klinis sudah sangat berkurang. Alhamdulillah. Saat ini masih menunggu hasil tes swab," kata Bima dalam Instagram pribadinya yang dilihat detikcom, Kamis (2/4/2020).
Bima mengatakan, selama menjalani karantina, ia meluangkan waktu untuk membaca dan menulis serta mengevaluasi diri. Ia mengakui tidak mudah melawan virus Corona, tapi ia percaya bahwa, dari segala penyakit, pasti ada hikmahnya.
"Alhamdulillah, banyak waktu di rumah sakit untuk membaca, menulis, dan evaluasi diri. Jujur, melewati semua ini merupakan bagian dari ujian kehidupan yang tidak mudah bagi saya. Tapi saya yakin semua pasti ada hikmahnya," jelasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengatakan kondisi Bima Arya semakin baik.
"Sekarang kita menunggu swab kedua. Kalau sudah negatif, (Bima Arya) dinyatakan sembuh ya," kata Ilham ketika dihubungi, Jumat (3/4/2020).
Ilham mengatakan Bima menjalani tes swab kedua tadi pagi. Dia menjelaskan Bima masih akan tetap berada di RSUD Kota Bogor sampai hasil swab test kedua keluar.
"(Hasil pemeriksaan tes swab kedua Bima Arya) langsung dibawa ke Bandung. Kita tunggu hasilnya (hasil laboratorium)," ucapnya.
Dia pun menjelaskan Bima menjalani tes swab pertama pada Senin (31/3). Dari hasil tes swab pertama, sambungnya, Bima dinyatakan negatif Corona.
"Kita kabar gembira, kemarin swab pertama (Bima Arya) sudah negatif. Kan begitu dirawat, dites swab," jelasnya.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana positif terjangkit virus Corona atau COVID-19. Kabar tersebut dia umumkan secara langsung melalui akun Instagram pribadinya.
Kepastian itu disampaikan langsung Yana melalui akun instagramnya. "Saya Yana Mulyana Wakil Wali Kota Bandung setelah mengalami demam dan melakukan tes Corona Covid-19 beberapa hari lalu dan hari ini hasilnya telah keluar, dinyatakan saya positif Corona Covid-19," ujarnya dengan napas tersengal-sengal, Senin (23/3/2020).
Karena itu, lanjutnya, ia diisolasi. Dalam posting-annya, dia mengaku telah menjalani isolasi selama 11 hari sebelum akhirnya dinyatakan positif Corona. "Insyaallah, mohon doa dari semua. Terima kasih, wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh," ujarnya yang dalam video itu mengenakan masker hijau dan baju pasien yang biasa dipakai di rumah sakit.
Yana Mulyana menjadi pejabat daerah kedua di Jawa Barat yang terpapar virus Corona. Sebelum dinyatakan positif, Yana diketahui sempat melakukan beberapa kegiatan baik di dalam maupun luar kota dalam 14 hari ke belakang sesuai masa inkubasi virus Corona.
Salah satunya, Yana sempat hadir dalam acara Musda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jabar di Swiss-Belhotel, Karawang, Senin (9/3/2020).
Sejumlah pejabat hadir dalam acara tersebut, seperti Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna, Bupati Karawang Cellica Nuracahdiana, Asda Pemprov Jabar Eddy Nasution, dan pejabat atau kepala daerah lainnya.
Kemudian pada Selasa (10/3/2020), Yana melakukan beberapa agenda. Yana kemudian melakukan serangkaian kegiatan pada Rabu (11/3/2020). Yana selanjutnya dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung.
Setelah diisolasi lebih dari 10 hari di RS Hasan Sadikin Bandung, Yana dinyatakan sembuh atau negatif virus corona (COVID-19)
"Alhamdulillah setelah sekian lama saya diisolasi karena positif Covid-19, hari ini hasil swab test yang kedua saya telah dinyatakan negatif," kata Yana dalam video yang diupload di Instagram nya, Jumat, (27/3/2020).
Yana mengungkapkan, bukan hal mudah baginya untuk menempuh masa isolasi setelah dinyatakan positif corona. Namun atas dukungan dukungan rumah sakit, tim dokter, perawat dan doa serta dorongan semangat keluarga serta doa dari seluruh pihak.
"Berkat seluruh doa alhamdullilah saya sudah melewati proses yang sangat berat ini," ujarnya.
Dalam video tersebut, Yana nampak menggunakan jaket hitam dan sudah tidak lagi menggunakan masker, serta pakaian pasien seperti sebelumnya saat menyampaikan bahwa dirinya dinyatakan positif corona. Dari latarnya, Yana sudah tidak berada lagi di rumah sakit.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga hidup bersih dan sehat.
"Saya mengimbau kepada masyarakat, agar mengikuti imbauan pemerintah agar kita terus menjaga jarak, mengisolasi diri dan gerakan hidup sehat," pungkasnya.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana positif Corona. Namun, dia mengaku tidak memiliki gejala terjangkit virus Corona.
Setelah dipastikan positif berdasarkan hasil tes swab, Cellica mengumumkan kepada publik melalui video yang ia unggah di Instagram (IG) story.
"Saya sendiri pun yang nggak bergejala, dinyatakan positif," ucap Cellica dalam videonya itu sebagaimana dilihat detikcom, Selasa (24/3/2020).
Ia mengaku kondisi saat ini sehat. Cellica sudah melaporkan soal positif Corona ini kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
"Semoga semua dalam keadaan sehat," ujar Cellica.
Cellica melakukan isolasi mandiri di rumah dinasnya.
Sekitar dua pekan lalu, tepatnya pada Senin (9/3/2020), Cellica menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Barat di Hotel Swiss Bell Inn, Kabupaten Karawang.
Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor
Bupati Morowali Utara, Sulawesi Tengah Aptripel Tumimomor meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di rumah sakit rujukan Corona (COVID-19) di Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Jenazah kemudian dimakamkan dengan prosedur tetap COVID-19.
"Benar atas permintaan keluarga, jenazah almarhum Bupati Morut Aptripel Tumimomo dimakamkan di pekuburan Gowa dengan SOP standar penguburan COVID-19, pagi tadi," kata Jubir COVID-19 Sulteng Haris Karimin, saat dimintai konfirmasi, Jumat (3/4/2020).
Pemprov Sulteng sebelumnya menyampaikan masih menunggu hasil pemeriksaan swab Aptripel Tumimomor. Berdasarkan pemeriksaan metode rapid test, Aptripel dinyatakan negatif Corona.
"Hasil diagnosa pertama dan hasil rapid test yaitu negatif COVID-19, saat ini kami masih menunggu hasil Swab dari RS. Wahidin,"Kata Jubir Covid-19 Sulteng, Haris Karimin pada Jumat (3/4) dini hari.
Dari informasi yang dihimpun bahwa Bupati Aptripel Tumimomor sebelumnya menjalani perawatan medis di RS Kolonodale, Morut. Kemudian dirujuk ke Makassar sejak 1 April 2020 karena ada riwayat penyakit.
Hasil Swab akhirnnya telah diterima oleh pihak keluarga pada Jumat (3/4) malam.
"Dari hasil Swab test laboratorium RS. dr. Wahidin, hasilnya terkonfirmasi positif virus Corona. Dan hasil koordinasi dengan Humas dan protokol Pemda Morut, informasi ini harus segera disampaikan kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan, dan untuk tidak panik namun tetap waspada," ungkap Camat Petasia Gatot Seuailo Budianto dalam pesan rilis yang disebar pada Sabtu (4/3/2020) dini hari.
Gatot meminta kepada masyarakat di wilayah Morowali Utara agar bisa menjaga diri masing-masing. Khususnya terkait dengan orang-orang yang kontak langsung dengan almarhum 10 hari terakhir, sebelum menjalani perawatan medis di RSUD Kolonedale.
Sebelumnya, Juru bicara COVID-19 Haris Karimin mengatakan bahwa status Bupati Morut saat dirujuk ke RS dr. Wahidin menjadi PDP COVID-19. Aptripel juga memiliki riwayat penyakit lain.
"Bupati Aptripel Tumimomor sebelumnya menjalani perawatan medis di RS Kolonodale, Morut. Aptripel kemudian dirujuk ke Makassar sejak 1 April 2020. Ia meninggal pada 2 April 2020," kata Haris pada Jumat (3/4).