Komisi Hak Asasi Manusia di Australia mengatakan satu dari empat orang yang melaporkan tindakan rasisme dalam dua bulan terakhir memiliki kaitan dengan pandemi COVID-19.
Berdasarkan data terakhir yang dilihat oleh ABC, bulan Februari mencatat laporan diskriminasi ras tertinggi hingga saat ini.
Sepertiga dari laporan di Februari tersebut terkait dengan virus corona, begitu juga seperempat laporan yang tercatat di bulan Maret.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat Australia sedang berperang melawan virus corona, yang wabahnya pertama kali berasal dari kota Wuhan, China, banyak komunitas keturunan Asia di Australia melaporkan serangan rasis terkait COVID-19.
Komisi HAM Australia mengaku telah menerima puluhan laporan resmi dari korban diskriminasi dan rasisme setiap bulannya, meski angkanya tidak dapat dimuat, karena persyaratan ketat untuk menjaga kerahasiaan.
Rani Pramesti, seorang seniman asal Indonesia yang kini bermukim di kota Melbourne, baru-baru ini mengalami serangan rasisme.
Padahal Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengatakan dipilihnya nama penyakit COVID-19 dengan alasan agar tidak "merujuk pada lokasi geografis, hewan, individu atau kelompok orang".
Sementara itu, anggota parlemen Liberal di Australia, Gladys Liu, yang juga keturunan Asia, mengatakan "sangat kecewa dengan contoh-contoh tindakan rasis dalam komunitas".
Tapi ia juga mengaku "kebanjiran dengan cerita-cerita dari komunitas yang bersatu dan mendukung satu sama lain untuk melewati masa-masa yang sulit ini".
Gladys kini mendorong orang-orang yang menyaksikan tindakan rasis untuk melaporkannya kepada pihak berwenang.
Bagaimana cara melaporkannya?
Apa yang harus dilakukan ketika anda mendapat serangan atau perlakuan diskriminasi atau rasisme di depan umum?
Komisi HAM di Australia mengatakan di situsnya, setiap warga di Australia bisa melaporkannya tanpa pungutan biaya.
Informasi tersedia dalam 23 bahasa, termasuk bahasa Mandarin, Indonesia, dan Hindi.
Anda dapat menelepon 1300 656 419, mengirim email ke infoservice@humanrights.gov.au, namun hanya keluhan tertulis yang diterima.
Komisioner Diskriminasi Ras di Australia, Chin Tan, mengatakan semua warga Australia memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak asasi warga lainnya.
"Anggota komunitas Cina dan Asia lainnya, seperti halnya warga Australia lainnya, sudah menderita dan tertekan karena pandemi ini," kata Chin.
"Seharusnya tidak perlu lagi mereka menanggung rasa takut tambahan akibat diskriminasi, pelecehan atau kekerasan hanya karena etnisnya," katanya.
"Saya mendesak semua orang di Australia untuk menunjukkan kebaikan, dan saling mendukung di masa-masa sulit ini. Kita semua bersama-sama menghadapinya," katanya.
Baca laporannya dalam Bahasa Inggris di sini.
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia lewat situs ABC Indonesia
(ita/ita)