Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan proyeksi kasus sebaran virus Corona di DKI kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Anies bicara proyeksi kemungkinan adanya 8.000 kasus Corona di DKI Jakarta.
Awalnya Anies menjelaskan kasus Corona pertama yang menyebabkan kematian di Jakarta muncul pada 6 Maret 2020. Setelahnya angka kematian terus bertambah.
"Pertama kasus muncul meninggal tanggal 6, sesudah itu masih 0, 0, lalu 12 Maret ada 1, 2," kata Anies saat melakukan telekonferensi dengan Wapres Ma'ruf Amin yang ditayangkan di akun YouTube Setwapres, Kamis (2/4/2020).
Anies menjelaskan, setelah itu tren positif Corona di DKI terus bertambah. Per Kamis (2/4) pagi tadi, ada 38 orang meninggal yang dimakamkan dengan protap COVID-19.
"Tren meningkat terus selanjutnya 4, 7, belasan, puluhan, dan sekarang setiap hari ada di atas 40 pak, hari ini saja sudah 38 orang, pagi tadi, sampai jam 12 siang," ucap Anies.
Lebih jauh, Anies mengatakan angka sebenarnya kasus positif Corona selalu lebih besar jumlahnya dari yang terdeteksi. Dari situ, Anies menyimpulkan, jika hari ini diumpamakan ada 400 orang meninggal dunia akibat Corona, bisa diproyeksikan ada 4.000 orang yang positif terpapar Corona.
"Misalnya kita kembali menggunakan angka tadi, misalnya saat ini ada 400 orang meninggal dunia, sebutlah tingkat kematian 10 persen, maka proyeksi kita yang saat ini sudah ada 4.000 kasus bila itu 10 persen, bila meninggal 5 persen maka kita ada 8.000 kasus di Jakarta ini," ujar Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies: Tingkat Kematian Pasien Corona di Jakarta Mencapai 10%: