Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membentuk RW siaga Corona untuk mengatasi pandemi virus Corona (COVID-19). Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyebutkan banyak masyarakat yang belum paham tentang bahaya virus ini.
"Masyarakat yang lalu-lalang, yang masih ke luar rumah, yang masih menganggap hal ini hal sepele, masih banyak. Ternyata pada kenyataannya, masyarakat masih banyak yang belum paham lho tentang Corona," kata Dedie, ketika dihubungi, Rabu (1/3/2020).
Dedie mengatakan masyarakat masih belum paham mengenai pentingnya menghindari kerumunan dan menjaga jarak. Masyarakat Kota Bogor juga, lanjut dia, banyak yang belum mengerti tentang menjaga kebersihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk belum paham kenapa ke masjid itu dilarang. Banyak yang belum paham, begitu," ungkapnya.
Dia pun mengatakan Pemkot Bogor belum akan menerapkan pembatasan jam malam untuk masyarakat. Sebab, lanjutnya, Pemkot Bogor melalui RW Siaga Corona akan melakukan sosialisasi terlebih dulu kepada masyarakat agar makin sadar tentang bahaya virus Corona ini.
"Mudah-mudahan ada kesadaran dan nanti mereka akan mengontrol keluar-masuknya warga, kalau ada tamu yang masuk ke lingkungan mereka. Kemudian siapa tamu ini, kalau dari luar negeri harus bagaimana. Itu yang kita ingin ada kesadaran dari RW-RW ini, dari lingkungan terkecil ini," pungkasnya.