Ada Guru Tari di Tempat Karantina Pemudik di Solo, Untuk Apa?

Pandemi Corona

Ada Guru Tari di Tempat Karantina Pemudik di Solo, Untuk Apa?

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 01 Apr 2020 14:50 WIB
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Sabtu (14/3/2020).
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Sabtu (14/3/2020). (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Pemkot Solo masih menyiapkan rencana karantina untuk pemudik yang baru tiba di Solo terkait pencegahan virus Corona atau COVID-19. Selain tempat dan perlengkapannya, pemkot menyiapkan sejumlah aktivitas untuk pemudik di lokasi karantina.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan salah satu kegiatan yang akan dilakukan untuk mengisi waktu di tempat karantina ialah belajar menari. Hal tersebut dipilih agar pemudik yang merantau tetap mengingat budaya asalnya.

"Kita juga siapkan guru tari untuk kegiatan kesenian. Biar teman-teman di sana juga nguri-uri (melestarikan) budaya," kata Rudy, Rabu (1/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan lain yang disiapkan antara lain olahraga ringan. Seluruh kegiatan tetap menerapkan protokol pencegahan COVID-19.

"Ada olahraga juga. Jadi nanti di sana tidak hanya tidur. Biar mereka tidak jenuh," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Solo menyiapkan tiga tempat untuk karantina. Khusus pemudik akan ditempatkan di Graha Wisata Niaga.

Dua tempat lainnya, Ndalem Priyosuhartan dan Ndalem Joyokusuman dikhususkan bagi warga Solo berstatus orang dalam pemantauan (ODP) yang tidak bisa melakukan karantina mandiri di rumah.

Adapun untuk pengetatan tempat turunnya pemudik, seperti bandara, terminal, dan stasiun, pemkot bekerja sama dengan TNI-Polri. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi jika ada pemudik yang tak mau dikarantina.

"Kita bukan mau memaksa, menakut-nakuti, tapi itu harus dipaksa. Untuk memutus mata rantai penyebaran virus, itu memang harus dilakukan," katanya.

Halaman 2 dari 2
(bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads