Rusia telah mengirimkan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) dan pasokan medis lainnya untuk membantu Amerika Serikat (AS) dalam menghadapi virus Corona (COVID-19). Sebuah pesawat dari Rusia yang membawa bantuan medis itu diperkirakan akan mendarat AS pada Rabu (1/4) waktu setempat.
"Kita mengharapkan Rusia untuk mengirimkan satu pesawat berisi alat pelindung diri dan pasokan, besok, seperti yang ditawarkan Presiden (Vladimir) Putin kepada Presiden (Donald) Trump," tutur seorang pejabat senior pemerintahan AS yang enggan disebut namanya, kepada CNN, Rabu (1/4/2020).
"Kita akan segera menggunakan barang-barang yang diperlukan yang mendapat izin FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS). Sebaliknya, Amerika Serikat mengirimkan peralatan dan pasokan ke banyak negara lainnya dan akan terus melakukan lebih banyak lagi semampu kita," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada Senin (30/3) waktu setempat, Trump yang baru saja berbicara via telepon dengan Putin menuturkan kepada wartawan setempat bahwa Rusia mengirimkan alat medis untuk AS. "Paket yang sangat, sangat besar, peralatan medis yang sangat baik," sebutnya.
Mengapa Rusia mengirimkan alat medis ke AS? Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Washington DC dalam pernyataannya menyebut bahwa Putin memberikan bantuan kepada AS dengan pertimbangan bahwa para manufaktur akan membalas dan berbagi pasokan dengan Rusia jika diperlukan.
Update Global: Kurva Kematian di Amerika Serikat Meningkat:
Sekretaris Pers untuk Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, menuturkan kepada kantor berita TASS bahwa bantuan untuk AS ini disepakati dalam percakapan telepon antara Putin dan Trump pada Senin (30/3) waktu setempat.
"Menyadari situasi epidemiologi serius di Amerika, pihak Rusia menawarkan peralatan medis dan perlengkapan pelindung sebagai bantuan," sebut Peskov.
"Yang penting, saat menawarkan bantuan kepada kolega Amerika, Presiden Putin dipandu oleh pertimbangan berikut: ketika manufaktur peralatan medis di AS mendapatkan momentum, mereka akan membalas jika diperlukan," imbuhnya.
Secara terpisah, Dewan Keamanan Nasional AS dan Departemen Luar Negeri AS tidak membalas pertanyaan soal apakah Trump menjanjikan manufaktur AS akan berbagi pasokan dengan Rusia jika dibutuhkan.