Dua pelabuhan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni Pelabuhan Awerangnge dan Pelabuhan Garongkong resmi ditutup sementara waktu. Pemerintah Kabupaten Barru sebelumnya sudah koordinasi dengan PT ASDP dan Dirjen Perhubungan laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Untuk Pelabuhan Awerange, kita minta KM Binaiya tidak masuk dulu dan ditutup untuk penumpang. Sementara Pelabuhan Garongkong tanggal 4 sudah ditutup, karena tiket kapal sudah terlanjur terjual," kata Bupati Barru, Suardi Saleh, saat dihubungi detikcom, Rabu (1/4/2020).
Keputusan ini, kata Suardi, berdasarkan pertimbangan yang sangat matang mengingat penyebaran virus Corona (COVID-19). Menurutnya, menutup pelabuhan sebagai bagian upaya memutus penyebaran Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah berusaha mencegah memutus mata rantai penyebaran tapi kalau misalnya pintu pelabuhan masih terbuka itu menurut hemat kami kurang efektif," jelasnya.
Suardi memberikan contoh, saat ini di Barru ada seorang pasien dalam pengawasan (PDP). PDP tersebut merupakan penumpang yang masuk lewat Pelabuhan Garongkong.
"Apalagi kapal penumpang yang bersandar di dua pelabuhan ini berasal dari daerah endemik di Kalimantan, bahkan 1 penumpang dari KM Awu-awu yang tercatat PDP di Barru yang merupakan warga Kabupaten Gowa masuk lewat pelabuhan, dia TKI Malaysia. Kalau tidak ditutup kami takut penyebarannya, tugas pemerintah untuk melindungi masayarakatnya," tutur Suardi.
Dilarang Semprot Disinfektan ke Penumpang di Pelabuhan
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), telah melarang penyemprotan disinfektan terhadap penumpang kapal yang turun di dermaga Pelabuhan Nusantara. Hal ini dilakukan setelah ada imbauan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dulunya, sejak terjadi pandemi Corona, setiap penumpang yang turun dari kapal wajib disemprot dengan cairan disinfektan.
"Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengeluarkan rekomendasi bahwa tidak dipersayaratkan (penyemprotan diinfektan), olehnya itu sudah tidak ada lagi untuk penumpang, sudah kita larang," kata Kepala KSOP Parepare, Dahlan Musseng Gappa, Rabu (1/4/2020).
![]() |
Dahlan mengatakan bilik disinfektan yang terlanjur sudah dibuat di Pelabuhan tetap akan difungsikan. Namun dipakai untuk penyemprotan ke barang.
"Namun hanya untuk barang saja yang disemprot, plastik penutup bilik juga dilepas," ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Kesehatan KKP wilayah kerja Pelabuhan Parepare, Nurhayati, menambahkan penyemprotan cairan disinfektan memang tidak dipersyaratkan kecuali untuk pakaian dan barang.
"Makanya kita fokus pada pemeriksaan suhu tubuh penumpang yang turun," ujat Nurhayati.