.webp)
Otoritas Belgia melaporkan kematian seorang bocah perempuan berusia 12 tahun yang terinfeksi virus Corona (COVID-19). Bocah ini menjadi korban meninggal termuda dari total 705 orang yang meninggal akibat virus Corona di negara ini.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Selasa (31/3/2020), kematian bocah 12 tahun ini diumumkan oleh juru bicara Pusat Krisis Nasional Virus Corona, Dr Emmanuel Andre, dalam pernyataan terbaru pada Selasa (31/3) waktu setempat.
"Sebuah momen yang sulit secara emosional, karena ini melibatkan seorang anak dan ini juga mengganggu komunitas medis dan sains," tutur Andre.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre menyebut kematian seorang pasien virus Corona yang berusia sangat muda tergolong 'kejadian sangat langka'. Kematian bocah 12 tahun ini, sebut Andre, telah 'mengguncang kita semua'.
"Kami memikirkan keluarga dan teman-temannya. Ini merupakan kejadian yang sangat langka, juga kejadian yang sangat mengecewakan kita," sebut Andre.
Tidak dijelaskan lebih lanjut soal kasus bocah 12 tahun ini, termasuk apakah dia memiliki riwayat penyakit lainnya. Juru bicara pemerintah Belgia, Steven Van Gucht, menyebut bocah ini mengalami demam selama tiga hari sebelum meninggal dunia.
Kematian bocah 12 tahun ini menjadi kematian anak yang pertama akibat virus Corona di Belgia. Pekan lalu, Prancis melaporkan kematian seorang pasien virus Corona yang baru berusia 16 tahun di wilayahnya.
Dalam pernyataan terbaru, Andre mengumumkan 98 kematian dalam 24 jam. Total korban meninggal akibat virus Corona di Belgia kini mencapai 705 orang.
(nvc/fjp)
