.webp)
Anggota DPRD Kabupaten Cianjur sepakat untuk mengalihkan anggaran kunjungan kerja dan perjalanan dinas untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dalam penanganan pasien ODP dan PDP Covid-19.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Deden Nasihin mengatakan, pengalihan itu sudah disepakati bersama oleh fraksi-fraksi dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19.
Apalagi, lanjut dia, kebersihan APD sangat dibutuhkan di tengah merebaknya Corona dan peningkatan jumlah pasien ODP ataupun PDP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang positif kan Cianjur memang belum ada, tapi tetap tenaga medis harus dilindungi saat menangani pasien-pasien tersebut. Makanya semua sudah sepakat mengalihkan anggaran untuk pengadaan APD, terlebih bagi tenaga medis," kata Deden Nasihin, Senin (30/3/2020).
Ditanya terkait total anggaran yang dialihkan dan berapa banyak APD yang disiapkan. "Sedang dibahas totalnya berapa dan cukup untuk berapa banyak APD," kata dia.
Dia berharap Pemkab Cianjur juga lebih serius dalam penanganan Covid-19, supaya Cianjur yang masih zona hijau tidak berubah status menjadi kuning, bahkan merah.
Deden juga mendorong agar ada rumah sakit khusus untuk pasien Covid-19, baik sebatas ODP ataupun PDP. "Utamanya untuk PDP, kalau ODP masih bisa isolasi mandiri," tuturnya.
Sementara itu, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengakui pihaknya kekurangan APD untuk tenaga medis, terlebih untuk rumah sakit Pagelaran yang menangani pasien di wilayah selatan Cianjur.
"Untuk rumah sakit di kota masih cukup, tapi yang dikhawatirkan itu untuk selatan. Ada lonjakan ODP, dan dikhawatirkan ada kebaikan status sedangkan APD terbatas. Kami akan upayakan juga APD untuk tenaga medis ini, supaya tidak ada yang terpapar corona," pungkas Herman.
2 Ribu APD Kiriman Gugus Tugas Nasional Tiba di Kendari:
(mud/mud)
