Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Imran, meninggal dunia di RSUD Bahteramas, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Pihak keluarga mengatakan Imran meninggal setelah kondisi fisiknya menurun.
"Masuk rumah sakit pertama Kamis (26/3/2020) malam di RS Hermina Kendari. Trombosit darah putihnya turun. Awalnya beliau masih ngobrol santai, mengeluh ke menantunya yang dokter kakinya keram, lalu masuk RS, langsung dicek lab darahnya," kata pihak keluarga Imran, Samsul Ibrahim, saat dihubungi detikcom, Sabtu (28/3/2020).
Transfusi darah sempat dilakukan. Namun, karena kondisi Imran belum membaik, dilakukan cuci darah di RS Bahteramas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak rumah sakit katakan harus donor darah putih. Kita berembuk keluarga dan alhamdulillah keesokannya (Jumat) sudah didonor sebanyak empat kantong. Tapi karena dilihat kondisinya belum membaik, dokter sarankan cuci darah, lalu dirujuklah ke RS Bahteramas, karena di sana yang ada alat cuci darahnya," ujarnya.
Samsul mengatakan cuci darah langsung dilakukan pada Jumat (27/3) malam. Dia mengatakan selama ini Imran masih beraktivitas seperti biasa meski dalam dua bulan terakhir suaranya agak hilang.
Dia meluruskan soal simpang siur informasi yang mengaitkan meninggalnya Imran karena virus Corona. Dia menegaskan informasi tersebut tidak benar.
"Isu Corona itu tidak benar, karena beliau sudah lama di Kendari. Kan lagi reses juga. Saat dibawa di RS juga, beliau masuk di ICU umum, tidak diisolasi. Ada juga dokter yang tangani tidak menggunakan APD meskipun ada juga yang menggunakan masker," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Imran meninggal pada Sabtu (28/3) sekitar pukul 00.09 Wita. Diketahui, Imran, yang merupakan anggota Komisi II DPR RI, menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Sultra. Ia juga pernah menjabat Bupati Konawe Selatan selama dua periode.
Ini Tanda Orang Terkait Corona Harus Dirujuk ke RS:
(jbr/knv)