Sudah 25 Hari Sejak Kasus Pertama, Perlukah Semua Warga RI Dites Corona?

Sudah 25 Hari Sejak Kasus Pertama, Perlukah Semua Warga RI Dites Corona?

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Jumat, 27 Mar 2020 15:35 WIB
Corona
Ilustrasi Tes Corona (Fuad Hasim/detikcom)
Jakarta -

Sudah 25 hari sejak kasus pertama, jumlah kasus virus Corona (COVID-19) di Indonesia semakin bertambah. Perlukah semua warga Indonesia menjalani tes Corona?

Peneliti Epidemiologi Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani, menjelaskan bahwa pemerintah RI sebaik tetap fokus melakukan tes berdasarkan zona merah kasus Corona. sebab, proses menunggu Realtime Polymerase Chain Reaction (RT PCR) terbilang lama.

"Menurut saya lebih baik yang dicek pada area zona merah atau area ada kasus untuk upaya contact tracing. Tidak perlu semua karena menunggu tes yang RT PCR lama dan harus diisolasi di RS dulu sebagai pasien pasien dalam pengawasan (PDP). Baru dilakukan pemeriksaan lab RT-PCR, sedangkan lab yang bisa melakukan tes tersebut sangat terbatas di Indonesia," kata Laura Navika saat dihubungi detikcom, Jumat (27/3).

"Diprioritaskan yang ada kontak dengan pasien positif COVID-19. Atau petugas kesehatan," sambungnya.

Dia menjelaskan, tes masih perlu dilakukan terus-menerus. Semata-mata agar angka jumlah kasus Corona sebenarnya di Indonesia bisa lekas tampak.

"Masih perlu dilakukan tes untuk mengetahui secara cepat jumlah kasus sebenarnya yang ada di Indonesia, paling tidak sebagai upaya screening walaupun bukan penegakan kasus sehingga masyarakat paling tidak bisa sadar atas keberadaan COVID-19 ketika mengetahui positif walaupun tanpa gejala atau gejala ringan dan akan bisa segera mengisolasi diri," jelasnya.

Selain itu, dia mengingatkan bahwa physical distancing atau social distancing masih langkah terbaik untuk mencegah penyebaran Corona. Namun kebijakan ini harus terus dievaluasi.

"Menurut saya, langkah terbaik sekarang adalah mengevaluasi dari proses social distancing yang sudah diterapkan dan mungkin perlu diperpanjang, sambil melakukan persiapan untuk penambahan tempat isolasi dan perlengkapan-perlengkapan," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CT Corp Dukung Penyiapan Bangsal Khusus Corona di RS Infeksi Airlangga:

ADVERTISEMENT



Untuk diketahui, kasus pertama Corona diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020 lalu. Saat itu, baru ada dua kasus. Namun, kini total jumlah kasus Corona di Indonesia sudah mencapai 893 orang. 73 meninggal dunia dan 35 orang sembuh. Angka ini berdasarkan data yang disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Yuri), kepada publik via siaran langsung akun YouTube BNPB Indonesia, Kamis (26/3/2020).

Tingkat kematian positif COVID-19 di Indonesia meningkat. Sehari sebelumnya, CFR (case fatality rate) positif COVID-19 di Indonesia sempat turun ke angka 7,34 persen. Kini, CFR naik lagi menjadi 8,73 persen.

Sampai saat ini, pemerintah RI terus berusaha melacak kasus-kasus Corona baru. Sudah ada 125 alat rapid test Corona yang telah didistribusikan ke 34 provinsi.

Halaman 2 dari 2
(rdp/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads