Di tengah situasi darurat virus Corona, ada tiga negara yang telah meminta warganya cepat pulang dari Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memahami kekhawatiran pihak warga negara asing (WNA) di Indonesia.
"Saya kira karena sudah ada penularan lokal, mereka takut tertular dan tidak bisa ditangani di sini," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo kepada wartawan, Jumat (27/3/2020).
Tiga negara tersebut adalah Amerika Serikat (AS), Australia, dan Selandia Baru. Permintaan tiga negara itu ke warga masing-masing di Indonesia disampaikan nyaris bersamaan, yakni Kamis (26/3) kemarin. Meski ada kekhawatiran mereka tak tertangani bila tertular COVID-19, bukan berarti Indonesia tak ada penanganan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada penanganan. Sepertinya mereka takut RS kita nggak cukup menampung semua kasus yang ada," kata Agus.
Pada Selasa (23/3) kemarin, Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) menyebut banyak rumah sakit di Indonesia penuh. Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, pada Kamis (5/3) awal bulan sempat menyatakan ruang isolasi hampir terisi penuh.
CT Corp Dukung Penyiapan Bangsal Khusus Corona di RS Infeksi Airlangga:
Namun kini Rumah Sakit darurat Corona Wisma Atlet Kemayoran Jakarta beroperasi, bisa menampung hingga 3.000 pasien Corona. Ada 2 tower wisma atlet yang kini disiapkan untuk menampung pasien Corona. Dua tower tambahan disiapkan untuk berjaga-jaga adanya penambahan kebutuhan kapasitas.
Ada pula kabar dari Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ). Mereka telah menunjuk PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) untuk menggarap proyek renovasi dan alih fungsi RSPJ Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menjadi rumah sakit khusus virus Corona atau COVID-19 tahap 1.
Pemerintah kini juga membangun rumah sakit khusus penyakit menular yang akan digunakan untuk menangani pasien virus Corona di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.