Parlemen Inggris resmi ditutup atau shutdown pada Rabu (25/3) waktu setempat. Anggota parlemen pulang satu minggu lebih awal sebelum libur Paskah.
"Parlemen telah setuju untuk menunda reses Paskah dan selanjutnya akan kembali masuk pada 21 April 2020," tulis Majelis Rendah melalui akun Twitter resminya seperti dilansir AFP, Jumat (27/3/2020).
Menteri Perumahan Inggris, Robert Jenrick sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa keputusan itu sangat masuk akal, karena secara nasional sudah toko ditutup. Pemerintah juga meminta warga untuk tinggal di rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas parlemen harus menjadi contoh sebagai pemimpin," kata Robert.
Namun dia menyakini bahwa parlemen akan kembali bertugas setelah liburan Paskah. Dia menyebut parlemen tugas parlemen adalah untuk mengawasi pemerintah.
Undang-undang darurat yang memberikan wewenang pemerintah agar memaksa orang untuk melakukan isolasi diri. Undang-undang tersebut telah disahkan pada Rabu (25/3) waktu setempat.
Diketahui, Pemerintah Inggris memberlakukan lockdown selama tiga pekan untuk menangkal penyebaran virus Corona atau COVID-19. Setiap toko dan layanan jasa ditutup sementara, dengan warga dilarang untuk berkumpul.
"Tetap di rumah," tegas Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat, seperti dilansir AFP, Selasa (24/3).