Kementerian-Lembaga Akan Rekomendasikan Larangan Mudik, Terminal Bus Ditutup?

Kementerian-Lembaga Akan Rekomendasikan Larangan Mudik, Terminal Bus Ditutup?

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Jumat, 27 Mar 2020 08:33 WIB
Sejumlah warga hilir mudik di kawasan Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta. Aktivitas di terminal tersebut tampak masih berjalan normal.
Ilustrasi mudik di terminal, Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Sejumlah kementerian dan lembaga pemerintah akan merekomendasikan larangan mudik jelang Lebaran di tengah wabah virus Corona (COVID-19) untuk dibahas di rapat terbatas kabinet. Saat ini larangan mudik hanya bersifat imbauan kepada warga.

"Gini, tadi siang kita rapat dengan eselon 1 beberapa kementerian terutama dari Kemenko Maritim. Dari eselon 1 kita ini mengusulkan kepada pemerintah mungkin dalam arti nanti melalui rapat terbatas ya menteri-menteri dengan Pak Presiden, kalau sekarang kita masih mengimbau untuk tidak mudik, tapi nanti pas pelaksanaan memasuki mudik Lebaran itu saya mengusulkan sih tanggal 16-17 kalau bisa langsung saja dilarang saja kita untuk mudik," kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi saat dihubungi, Kamis (26/3/2020) malam.

Budi mengatakan rekomendasi itu hasil rapat lintas kementerian dan lembaga seperti Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian PUPR, serta Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ). Semua keputusan, kata Budi, berada di tangan pemerintah pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi itukan menunggu keputusan lebih lanjut. Kita hanya memberikan rekomendasi mengusulkan dengan berbagai macam alasan jadi untuk tidak mudik. Artinya pemerintah melarang masyarakat mudik," ujar Budi.

"Kalau sekarangkan sekadar imbauan dulu. Tapikan memang secara faktual sekarang ini sudah terjadi semacam eksodus," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Kemenhub Imbau Masyarakat Tak Mudik Tahun Ini:

Lantas, bila nantinya ada larangan mudik bagaimana dengan nasib terminal bus? Budi mengatakan kemungkinan di terminal tak ada kegiatan mengangkut penumpang ke daerah-daerah.

"Enggak, kalau kita tadi menyarankan untuk tidak ada mudik, artinya mungkin terminal akan tidak kegiatankan. Tapi untuk kendaraan logistik atau kendaraan mendukung kegiatan kepentingan masyarakat saya kira jalan terus. Tapi yang mudik saja, orang yang mudik itu yang enggak boleh," tutur Budi.

Sementara untuk pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni, Budi memperkirakan tak ada penutupan. Sebab, lalu-lintas kebutuhan logistik diperkirakan masih terus berlangsung.

"Iya, untuk dermaga penyebrangan Merak-Bakauheni masih, kan banyak truk-truk logistikkan," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau agar masyarakat tidak mudik saat lebaran nanti. Ma'ruf mengingatkan bahaya dari kegiatan mudik baik dalam proses perjalanan ataupun di kampung halaman.

"Tapi kalau saya pribadi sebaiknya memang masyarakat tidak mudik. Mudik itu yang penting gimana silaturahmi. Tetapi ada bahaya yang mungkin terjadi, baik di jalan maupun di kerumunan-kerumunan ketika berada di kampung halaman dan ada risiko penularan COVID-19," kata Ma'ruf dalam konferensi pers secara online, Kamis (26/3).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads