Pemerintah mengatakan pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19) harus difokuskan pada upaya menjaga yang sehat agar tidak tertular. Dia kembali mengingatkan bahwa percikan ludah atau bersih orang yang sakit menyebar merata dalam radius 1,5 meter.
"Upaya pencegahan ini harus difokuskan pada upaya untuk menjaga yang sehat agar tetap sehat, yang sehat tidak tertular penyakit ini. Yang sehat mampu menjaga dirinya supaya tetap sehat," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan live di channel YouTube BNPB Indonesia, Kamis (26/3/2020).
Dia menekankan semua pihak harus meyakini bahwa penyebaran Corona terjadi akibat adanya kontak dekat antara orang yang sakit dengan orang yang sehat. Karenanya, jaga jarak harus diterapkan dengan disiplin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu menjaga jarak pada setiap kegiatan komunikasi sosial ini menjadi penting, droplet atau percikan ludah atau lendir pada saat orang sakit ini sedang bersin atau batuk itu bisa menyebar merata sampai radius 1,5 meter, jarak itu lah yang harus kita jaga," ujarnya.
Dia menjelaskan menjaga jarak sekitar 2 meter harus terus dipertahankan. Sebab, tidak semuanya orang yang terjangkit Corona tampak seperti orang sakit.
"Artinya siapapun mereka kita juga harus meyakini karena tidak seluruhnya orang yang membawa virus ini nampak sebagai orang yang sakit, sering kali kita dapatkan orang tersebut tak tampak sakit, ataupun hanya terlihat seperti sakit ringan, karena itu mari sama-sama kita patuhi ini," ucapnya.
Dia mengingatkan menjaga jarak tidak harus dengan orang yang berasal dari daerah yang banyak kasus Corona. Sebab, tidak ada jaminan orang selain daerah banyak kasus itu bersih.
"Apakah orang itu berasal dari daerah yang banyak ditemukan kasus misalnya dari Jakarta atau yang lain, bukan ini masalahnya, artinya tidak ada satu garansi meskipun tidak berasal dari daerah yang banyak terjangkit COVID-19 tidak membawa virus ini. Ini jadi dasar kita jaga jarak," tuturnya.