.webp)
Pemprov DKI mengatakan pemeriksaan metode rapid test virus Corona (COVID-19) akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan yang melayani pasien. Ini dilakukan setelah adanya kasus petugas medis yang juga terpapar Corona.
"Rapid test jadi sesuai disampaikan pak gubernur kita konsentrasikan untuk tenaga kesehatan yang sudah melakukan pelayanan pasien di rumah sakit atau di puskesmas,. Kita sudah lihat beberapa waktu ada kasus-kasus di mana petugas kesehatan yang menjadi pasien COVID-19 juga," kata Kepala Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinkes DKI Dwi Oktavia di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2020).
Dia mengatakan hasil tes yang menunjukkan negatif akan diperiksa ulang setelah beberapa waktu kemudian. Begitu pula hasil tes tenaga medis yang menunjukkan hasil positif akan diperiksa dengan cara swab tenggorokan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian untuk hasil rapid test positif akan dilakukan pemeriksaan dengan swab tenggorokan sehingga bisa lebih yakin dan memantau lebih baik petugas kesehatan," ujar dia.
Selain tenaga medis, pemeriksaan metode rapid test akan dilakukan terhadap warga yang pernah kontak dengan kasus positif. Ada 100 ribu kit yang disiapkan untuk rapid test.
"Rapid test yang kita terima sejumlah 100 ribu kit untuk 100 ribu orang dan itu tadi dibagi untuk tenaga kesehatan maupun masyarakat yang menjadi bagian kontak tracing petugas menemukan riwayat pasien confirm maupun PDP," ujar dia.
