RSPI Sulianti Saroso mencatat ada enam orang petugas medis yang meninggal dunia. Keenam petugas medis itu diketahui sempat menangani pasien Corona (COVID-19). Pihak RSPI SS mengucapkan berbela sungkawa.
"Hingga kemarin memang ada 6 petugas medis yang meninggal akibat pelayanan pasien COVID-19 ini. Kami sampaikan prihatin sekaligus turut belasungkawa atas meninggalnya pejuang-pejuang bangsa ini," kata Dirut RSPI SS Mohammad Syahril, Selasa (24/3/2020).
Syahril mengakui petugas medis memang berisiko tinggi tertular virus tersebut. Dia juga mengimbau agar petugas hingga dokter tetap menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk meminimalkan risiko tertular virus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Imbauan kepada petugas kami di samping kami memberikan perhatian khusus kepada seluruh petugas baik itu perawat, analis, cleaning service, kemudian dokter-dokter terutama itu untuk senantiasa patuh, taat, dan memakai alat pelindung diri yang benar dan melakukan PPI yang betul, mulai dari mencuci tangan, kemudian masang masker, dan seterusnya," ujarnya.
Dia memastikan RSPI SS masih mempunyai APD yang cukup untuk petugas medis. Syahril juga mengatakan RSPI SS masih bisa menangani pasien terkait virus Corona.
"Jadi secara umum kami sampaikan stok APD di RSPI ini masih cukup, sehingga saat ini kami tidak begitu khawatir untuk pelayanan kepada pasien-pasien," pungkasnya.
Judul dan isi berita diedit oleh redaksi karena sebelumnya ada misintepretasi mengenai 6 petugas medis yang meninggal setelah melakukan perawatan terhadap pasien covid-19. Petugas-petugas tersebut bukan merupakan petugas RS Sulianti Saroso melainkan petugas dari berbagai fasilitas kesehatan. Redaksi meminta maaf atas kekeliruan tersebut.
(abw/idn)