.webp)
Sejumlah lokasi di Jawa Tengah dipersiapkan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien Virus Corona atau COVID-19. Beberapa di antaranya yakni balai diklat dan hotel milik Pemprov Jateng.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjelaskan saat ini sudah ada rumah sakit untuk rujukan pasien COVID-19 dengan rincian lini 1 ada 13 rumah sakit, kemudian lini 2 ada 45 rumah sakit, dan lini 3 adalah sisanya.
"Saat ini kami sudah siapkan rumah sakit lini satu sebanyak 13, kemudian lini dua 45 dan lini tiga adalah sisanya," kata Ganjar di rumah dinasnya di Semarang, Selasa (24/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar menjelaskan koordinasi dengan pemerintah kabupaten kota dilakukan untuk lokasi-lokasi tersebut. Ia mencontohkan RS Bung Karno di Solo juga disiapkan untuk lokasi isolasi pasien Corona.
"Solo, RS Bung Karno belum jadi tapi didorong untuk penanganan, Brebes juga siapkan diri. Rumah sakit swasta disiapkan tapi ruang isolasi tidak banyak, ini arisan kekuatan," jelasnya.
Selain itu Ganjar menegaskan pihaknya juga menginventarisir aset yang bisa digunakan untuk lokasi isolasi pasien Corona. Salah satunya yaitu balai diklat yang bisa menampung banyak orang.
Kemensos Beri Santunan Rp 15 Juta ke Keluarga Korban Corona:
"Kalau kondisi memburuk, kami sudah menyiapkan beberapa tempat seperti balai diklat atau hotel milik kami sebagai ruang isolasi. Balai diklat dan hotel milik Pemprov memiliki kamar lumayan banyak, sehingga bisa disiapkan untuk itu," ujarnya.
Bahkan Ganjar juga berkoordinasi dengan TNI Polri terkait aset yang bisa dimanfaatkan jika kondisi makin buruk. Termasuk Ganjar juga memastikan ketersediaan tenda darurat.
Baca juga: 1 PDP Corona di Purworejo Meninggal Dunia |
"Bahkan sekarang saya sudah meminta BPBD untuk mendata, berapa jumlah tenda yang kita punya. Kami sudah mengantisipasi sampai sedetail itu sambil terus berusaha melakukan langkah-langkah preventif," ucapnya.
"Kita harus melakukan tindakan preventif untuk pelandaian jumlah penderita, supaya tidak semua tertular dan lari ke rumah sakit. Itu pasti memberatkan dan rumah sakit tidak akan mampu. Untuk itu saya perintahkan seluruh Bupati/Wali Kota, Camat, Lurah hingga RT/RW gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tetap tinggal di rumah," imbuh Ganjar.
