Pemkot Depok mengumumkan pembatalan rapid test yang rencananya akan digelar di Alun-alun Kota Depok. Rapid test akan digelar di puskesmas-puskesmas di Kota Depok.
"Terkait rencana Rapid test perlu kami sampaikan beberapa perubahan kebijakan terutama perubahan tempat rapid tes bagi ODP. Semula yang akan dilaksanakan di alun-alun, dibatalkan dan berubah pelaksanaannya di seluruh puskesmas di Kota Depok," terang Idris dalam keterangan persnya yang diterima wartawan, Senin (23/3/2020).
Namun Idris tidak menyampaikan kapan pelaksanaan rapid test tersebut. Dia hanya menyebutkan bahwa rapid test akan dilaksanakan dalam waktu dekat dengan sasaran rumah sakit dan puskesmas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang pertama, di rumah sakit-rumah sakit yang menangani pasien dalam pengawasan (PDP).
"(Sasaran rapid tes) satu, rumah sakit yaitu rumah sakit yang merawat PDP dan juga tenaga kesehatan yang tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap saat kontak erat dengan pasien positif," imbuh Idris.
Sementara rapid test di puskesmas diprioritaskan bagi orang dalam pemantauan (ODP) atau pasien yang mengeluhkan gejala mirip COvid-19.
"Puskesmas-puskesmas. Untuk seluruh ODP dan pasien yang datang ke puskesmas yang memiliki indikasi mirip Covid-19 serta tenaga- tenaga kesehatan yang tidak menggunakan APD lengkap saat kontak erat dengan pasien positif," papar Idris.
Hingga Senin (23/3), kasus positif Corona di Depok masih berjumlah 13 orang dan 4 orang dinyatakan sembuh. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) 121 orang, di mana 11 orang selesai dan 110 orang masih dalam pengawasan.
Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat sebanyak 401 orang. Dari angka tersebut, 185 orang dinyatakan selesai dan 216 kasus masih dalam pemantauan.