Jabar Hari Ini: Wawalkot Bandung Positif Corona-Cucu Bunuh Nenek di Tasik

Jabar Hari Ini: Wawalkot Bandung Positif Corona-Cucu Bunuh Nenek di Tasik

Tim detikcom - detikNews
Senin, 23 Mar 2020 20:48 WIB
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana
Yana Mulyana (Foto: Mochamad Solehudin)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi hari ini, Senin (23/3/2020), dari mulai pasien dalam pengawasan (PDP) di RS Dustira Cimahi meninggal dunia, hingga Wakil Wali Kota Bandung positif corona dan Bupati Karawang Cellica diisolasi mandiri.

PDP Meninggal di RS Dustira Cimahi Positif Corona

Dinas Kesehatan Kota Cimahi memastikan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal di Rumah Sakit Dustira, Senin (23/3/2020) pagi positif terpapar Covid-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Pratiwi, mengatakan kepastian tersebut diperoleh berdasarkan hasil uji laboratorium PDP dan penelusuran riwayat serta aktivitas yang bersangkutan sebelum terpapar.

"Kami bisa pastikan satu orang PDP yang dirawat dan meninggal di RS Dustira, Cimahi, meninggal karena Covid-19 positif," ujar Pratiwi saat dihubungi.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan hasil tracing aktivitas dan perjalanan almarhum, yang bersangkutan sempat melakukan kontak dengan PDP Kabupaten Bandung Barat yang juga meninggal dunia.

"Dia melakukan kontak dengan PDP lainnya. Ditambah dia melakukan perjalanan tugas ke luar negeri. Pasien ini meninggal dengan penyakit penyerta juga," jelasnya.

Saat ini, istri almarhum sedang menjalani isolasi lantaran sempat melakukan kontak langsung. Pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap anak dan keluarga pasien lainnya.

"Istrinya saat ini sedang diisolasi juga. Nanti kita lihat anak hingga pembantunya. Kami juga akan telusuri sampai warga sekitar," katanya.

Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna menyatakan, saat ini kasus positif Covid-19 di Kota Cimahi dipastikan menjadi dua kasus.

"Kita pastikan saat ini sudah dua kasus positif Covid-19 di Kota Cimahi. 1 pasien mengisolasi diri mandiri dan 1 pasien meninggal dunia di RS Dustira," kata Ajay.

Cucu Bunuh Nenek di Tasikmalaya

Enyu (67) tewas di tangan cucunya, AY (25). Persoalan sepele menjadi pemicu lelaki durjana tersebut tega membunuh sang nenek. Korban dihabisi pelaku gegara menolak meminjamkan uang Rp 200 ribu.

Kasus pembunuhan ini berlangsung di rumah Enyu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, 22 Oktober 2019. Pelaku yang buron selama enam bulan itu diringkus personel Satreskrim Polres Tasikamlaya di kawasan Banyuasin, Sumatra Selatan, Minggu (22/3).

"Pelaku kita amankan di tempat persembunyiannya. Tim harus melewati sungai ke lokasi persembunyian dengan jarak tempuh 45 menit untuk menangkap pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Siswo Tarigan di Mapolres Tasikmalaya.

Pelaku sebelum menjalankan aksinya sempat pura-pura menginap di rumah korban. AY yang tak diberi pinjaman uang, nekat mencuri perhiasan emas dan uang tunai milik korban. Korban memergoki ulah AY.

"Korban dibekap sama pelaku bagian mulut serta wajahnya hingga kehabisan napas. Pelaku langsung melarikan diri usai melakukan pembunuhan," ucap Siswo.

AY menyebut neneknya itu pelit. Padahal ia butuh uang untuk membayar utang Rp 1 juta rupiah. Selain itu, ia butuh uang untuk menjenguk anaknya di Banyuas,in Sumatra selatan.

"Saya kalap, akhirnya saya habisi nyawa nenek dengan cara dibekap," ucap AY.

Polisi menyita barang bukti berupa selimut, pakaian korban serta barang yang dibeli pelaku dari hasil mencuri. Pelaku dijerat Pasal 362 dan Pasal 339 KUHPidana yang ancaman hukumannya penjara seumur hidup.

Rapid Test Ala Ridwan Kamil

Tes masif Covid-19 atau Corona di Jabar menggunakan tiga cara yaitu door to door, pemeriksaan di rumah sakit dan drive thru di stadion. Bagaimana cara pemeriksaan secara drive thru?

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan dua kategori yang mengikuti tes secara drive thru yaitu kategori B dan C. Sementara kategori A dilakukan secara door to door dan di rumah sakit. "Kategori A ini yang paling berisiko tinggi," jelasnya, Senin (23/3/2020).

Sementara kategori B adalah tenaga kesehatan umum di puskesmas dan juga di klinik atau yang memiliki profesi interaksi sosial tinggi seperti Babinsa, Babinkantimbas Polri, pejabat publik, petugas imigrasi dan bandara.

Kategori C adalah warga yang merasakan gejala atau sakit dan membutuhkan keyakinan apakah terinfeksi virus Covid-19 atau enggak, mereka berhak mengikuti tes masif ini dengan cara drive thru.

"Kategori B dan C, drive thru, namun ga bisa datang langsung sendiri. Daftar online via aplikasi Pikobar. Setelah itu ada proses verifikasi, wawancara dan keluarlah surat jadwal diperiksa," jelasnya.

Jadi, lanjut Kang Emil, untuk pemeriksaan drive thru harus menunggu surat panggilan terlebih dahulu. "Nanti dijadwalkan apakah selasa jam 9, atau rabu jam 1 siang. Datangnya satu-satu, ada jaraknya," kata dia.

Karena datangnya sesuai jadwal yang telah dibuat, maka tidak akan ada kerumunan atau antrean. "Datang dites sekian detik, kemudian langsung pulang. Nanti hasilnya dikirim secara online," katanya.

Ia menegaskan pemeriksaan secara drive thru ini, paling lama hanya memakan waktu 5 hingga 10 menit tiap kendaraan.

"Jadi kesimpulannya jika anda sehat, tidak masuk kategori bergejala, tidaa masuk kategori profesi beririko tinggi, tidak masuk golongan yang sangat rentan situasi ini, tidak usah ikut tes masif, di rumah saja," tegas gubernur.

Ridwan Kamil kembali mengimbau agar warga disiplin untuk menjaga jarak dan tidak panik. "Dukung kami dengan anda jaga jarak dan tinggal di rumah," tandasnya.

Saat ini ada tiga lokasi untuk pemeriksaan corona secara drive thru yaitu Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Patriot Bekasi dan Stadion Pakansari Bogor.

Penumpang Bus Meninggal Dievakuasi Orang Pakai APD

Polda Jawa Barat membenarkan adanya evakuasi jenazah dari sebuah bus dengan petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Jenazah tersebut diduga meninggal bukan karena virus Corona melainkan sakit maag.

Evakuasi jenazah dari bus Primajasa jurusan Lebak Bulus-Kuningan tersebut terjadi di rest area kilometer 102 Kampung Royom, Desa Batusari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang pada Sabtu (21/3) lalu. Korban diketahui bernama Temu Adi Saputra (40).

"Kejadiannya benar. Saat itu korban memang ingin pulang kampung karena belum pernah pulang," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso saat dihubungi, Senin (23/3/2020).

Korban saat itu hendak pulang ke kampung halamannya di Banyumas. Dia pulang bersama dengan dua orang rekannya menggunakan bus tersebut.

Menurut Erlangga, berdasarkan keterangan rekannya, sebelum baik bus, korban mengeluhkan sakit maag. Bahkan, korban sempat dibawa ke puskesmas terdekat.

"Yang bersangkutan (korban) menderita maag akut," katanya.

Dalam perjalanan, bus sempat berhenti di rest area. Menurut Erlangga, saat itu kondisi korban sudah tidak bernyawa. Rekan korban lalu memberitahukan hal tersebut ke sopir bus.

"Untuk kesimpulan sementara yang meninggal ini terindikasi karena sakit maag," kata Erlangga.

Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciereng Subang. Korban pun sudah dibawa ke rumah dukanya dan sudah dimakamkan.

Ratusan Dus Masker di RSUD Pagelaran Cianjur Dicuri

Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Niki Ramdhany, mengaku pihaknya masih menunggu laporan resmi dari pihak rumah sakit untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sementara barang yang hilang berupa masker sekitar 270 dus. "Tapi pihak rumah sakit informasinya masih menginventarisir terkait ada apa lagi yang hilang selain masker," kata dia.

Niki menyebutkan kehilangan stok masker itu ada sangkut pautnya dengan kondisi langkanya masker di Cianjur, di tengah merebaknya Covid-19. "Kemungkinan arahnya ke sana, ada sangkut pautnya dengan stok masker yang langka," kata dia.

Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto, mengatakan, sudah ada beberapa orang yang diperiksa. Dia menargetkan kasus tersebut segera terungkap, sebab pencurian masker di tengah kondisi saat ini dinilai tidak manusiawi.

"Kami berusaha segera terungkap, kalau nyuri masker tidak manusiawi," pungkas Andi.

Wakil Wali Kota Bandung Positif Corona

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana positif Covid-19. Ia telah dirawat beberapa hari lalu dan hasil tesnya telah keluar hari ini.

Kepastian itu disampaikan langsung Yana melalui akun instagramnya. "Saya Yana Mulyana Wakil Wali Kota Bandung setelah mengalami demam dan melakukan tes Corona Covid-19 beberapa hari lalu dan hari ini hasilnya telah keluar, dinyatakan saya positif Corona Covid-19," ujarnya 30 menit lalu, Senin (23/3/2020).

Karena itu, lanjutnya, ia diisolasi. "Insya Allah mohon doa dari semua. Terimakasih, waalaikumsalam wrb," ujarnya yang dalam video itu mengenakan masker hijau dan baju pasien yang biasa dipakai di rumah sakit.

Sebelumnya Wali Kota Bandung Oded M Danial menyatakan Yana tengah dirawat dan telah dites Corona. Ia pun memerintahkan seluruh kepala dinas untuk juga melakukan tes secara mandiri. "Kalau belum, kita kan punya kuota 2 ribu, mari kita sama-sama tes," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Karawang Cellica tengah menjalani isolasi. Meski berdinas di rumah, Cellica mengaktifkan media sosialnya dan kerap mengunggah berbagai imbauan.

"Dalam beberapa hari, saya akan mengisolasi diri sendiri untuk berjaga-jaga," kata Cellica yang juga seorang dokter itu.

Sebelumnya, Cellica dikabarkan kurang enak badan. Ia pun berinisiatif melakukan tes swab Corona. Adapun hasilnya belum keluar hingga saat ini.

Halaman 2 dari 6
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads