Tes virus Corona untuk 2.000 lebih anggota DPR dan keluarganya menuai kritik. Tenaga medis yang menjadi garda terdepan perawatan pasien Corona diminta agar diprioritaskan mendapatkan tes tersebut.
"Pertama, saya setuju tenaga medis semua dicek dulu, kemudian dipakai peralatan yang lengkap. Didahulukan tenaga medis, kan mereka yang merawat," kata pengamat kebijakan publik Agus Pambagio kepada wartawan, Senin (23/2/2020).
"Mereka kan mau merawat kita, jadi mereka harus sehat," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus mengkritik pelaksanaan tes Corona untuk 2.000 lebih anggota DPR dan keluarganya yang rencananya akan dilakukan pekan ini. Menurutnya, anggota DPR tetap harus antre untuk mendapatkan akses tes Corona tersebut.
"Jadi pertama memang tenaga medis dulu. Setelah itu masyarakat dan DPR dan siapa saja pejabat negara juga ngantre-lah, masa sendiri-sendiri? Anggota DPR dan rakyat sama-sama ngantre. Masa dibedain? Kan anggota DPR juga dipilih rakyat. Kan mewakili kita,"ujar Agus.
Menurut Agus, pejabat dan rakyat sama-sama punya hak untuk mendapatkan akses tes Corona. Anggota DPR sebagai wakil rakyat, menurutnya, tetap harus antre dan tidak didahulukan untuk tes.
"Yang lain ya juga diperiksa, termasuk saya, Anda. Tapi kan gilirannya berdasarkan apa? Masa pejabat dulu?" tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 2.000 anggota DPR RI dan keluarganya akan menjalani tes virus Corona. Tes itu direncanakan akan dilaksanakan pekan ini.
"Jumlah anggota Dewan 575. Kalau kali 4 saja rata-rata sekitar di atas 2.000 keseluruhan, dengan pembantu dan driver barangkali," kata Sekjen DPR Indra Iskandar kepada wartawan, Senin (23/3).
(azr/fjp)