Merebaknya wabah Covid-19 hingga di beberapa Daerah di Tanah Air dinilai menambah kepayahan kondisi ekonomi nasional, apalagi gejalanya sudah terasa sebelum adanya wabah tersebut. Perlu solusi yang tepat untuk mengatasi dampak tersebut.
Hal demikian dapat dilihat dari adanya defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, defisit neraca pembayaran Indonesia (NPI) dan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), juga inflasi tinggi akibat anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan juga terus menurunnya IHSG yang secara langsung maupun tidak lamgsung berdampak menurunnya daya beli masyarakat secara drastis.
Demikian pernyataan Anggota DPR RI FPKB, Marwan Jafar, di Jakarta, Senin (23/03/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marwan mendorong pemerintah supya melakukan revisi dan realokasi APBN 2020 untuk mengurangi kegiatan-kegiatan yang berskala besar dan jangka panjang agar difokuskan pada sektor kesehatan, sosial dan ekonomi mikro sehingga langsung dirasakan masyarakat di tengah wabah virus Corona.
Menurut Mantan Menteri Desa PDTT ini, strategi konkrit dan mendesak yang segera dilakukan pemerintah adalah menerapkan kembali intervensi program bidang kesehatan untuk tanggap darurat Covid-19, bidang sosial dalam bentuk JPS (Jaring Pengaman Sosial) dan bidang ekonomi dalam bentuk bantuan UMKM. Sebab, program JPS dinilai tepat untuk membantu masyarakat miskin dan pengangguran untuk meningkatkan daya beli mereka. Sementara UMKM dinilai sebagai pelaku usaha yang tahan banting di tengah situasi darurat ekonomi.
"Hemat saya, perlu kebijakan mengurangi suku bunga Bank, dan perlu mempermudah KUR (Kredit Usaha Rakyat) agar usaha UMKM tetap bertahan", imbuhnya.
Marwan juga mendesak agar refocusing anggaran di seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (Pemda) agar membantu intervensi program untuk menggenjot sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan sektor informal agar segera bangkit.
Selain itu, Marwan juga ingatkan pemerintah agar antisipasi adanya lonjakan harga kebutuhan pokok atau sembako bagi masyarakat dengan melakukan operasi pasar hingga daerah-daerah.
"Perlu segera antisipasi operasi pasar untuk menstabilkan harga sembako", tegasnya.
Marwan yakin, dengan cara itu Indonesia dapat bertahan dari kemungkinan terburuk krisis dan resesi ekonomi dengan tetap kencangkan ikat pinggang dan kurangi hutang.
(fjp/fjp)